INDONEWS.ID

  • Sabtu, 05/02/2022 22:21 WIB
  • Webinar 102 Tahun, Bima Arya Apresiasi GPIB Zebaoth Dukung Program Pemkot Bogor

  • Oleh :
    • indonews
Webinar 102 Tahun, Bima Arya Apresiasi GPIB Zebaoth Dukung Program Pemkot Bogor
Webinar 102 tahun gedung gereja GPIB (gereja Protestan di Indonesia Barat) Zebaoth Bogor pada Sabtu (5/2/2022) diikuti 440 orang baik dari majelis Zebaoth maupun masyarakat. (Foto: Indonews.id)

Bogor, INDONEWS. ID - Webinar 102 tahun gedung gereja GPIB (gereja Protestan di Indonesia Barat) Zebaoth Bogor pada Sabtu (5/2/2022) diikuti 440 orang baik dari majelis Zebaoth maupun masyarakat.

Dalam rangkaian acara yang berakhir nanti pada ibadah Minggu (6/2/2022) dengan pelayan firman Pendeta Gultom, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) diikuti donor darah oleh 60 orang ini, mengambil tema "Mengoptimalkan Sinergi Intergenerasional Digital GPIB Dengan Lembaga Terkait Mewujudkan Keberpihakan Kepada Yang Terpinggirkan".

Baca juga : Tingkatkan Layanan Bidang Kesehatan, Pj Gubernur Agus Fatoni Teken MoU Jejaring Pengampuan Layanan Prioritas Rumah Sakit

Bima Arya Sugiarto, Walikota Bogor menjadi pembicara pertama dalam webiner ini. Ia mengapresiasi kerjasama Zebaoth selama ini dalam hal penanganan dan pencegahan penyebaran Covid 19.

Bima Arya menghimbau, agar protokol kesehatan tetap dijaga. Hal ini dikarenakan adanya lonjakan kasus yang cukup signifikan di Kota Bogor.

Baca juga : Tiga Penyuluh Agama Islam Tanahdatar Mewakili Provinsi Sumatera Barat ke Tingkat Nasional

"Untuk hari ini saja ada 336 kasus baru. Ini tren mengarah tahun lalu soal jumlah varian delta mengancam. Kota Bogor sudah berada di level 1 dan masyarakat sudah tenang, tapi muncul lagi tren kenaikan kasus. Maka prokes menjadi hal penting yang harus kita perhatikan," kata Bima Arya.

Orang nomor satu di pemerintahan kota hujan ini menegaskan, sepanjang sejarah belum pernah ada kebersamaan yang begitu kuat dari sebelumnya.

Baca juga : Bertemu Menpan-RB, Pj Gubernur Sumut Komitmen Perbaiki Tata Kelola Pemerintahan

"Pandemi Covid 19 membuat kebersamaan kita sangat kuat dari sebelumnya. Saat pandemi kita bersatu. Ini modal yang sangat kuat," ujarnya.

Bima Arya juga menegaskan, Kota Bogor mampu mengelola perbedaan sehingga tetap bersatu dan hidup rukun dalam perbedaan.

"Hari ini kita catat banyak masalah. Maka itu butuh bantuan semua pihak. Modal persaudaraan harus tetap dijaga. Ada  langkah dan aksi nyata gereja dan saya memuji langkah ini. Gerakan gereja fokus pada gerakan perbedaan umat. Ini sangat bagus," kata Bima.

Bagi Bima, apa yang dilakukan gereja hari ini,  akan menjadi warisan bagi anak cucu. Kota Bogor menurut Walikota, adalah milik kita semua.

"Saya ucapkan selamat ulang tahun ke-102. Zebaoth selama ini juga terus mendukung program Pemkot Bogor. Sekali lagi selamat ulang tahun buat gereja Zebaoth," ujar Bima.

Pendeta Paulus Kariso Rumambi, Ketua Umum Majelis Sinode GPIB yang menjadi pembicara kedua setelah Walikota Bogor menegaskan pada misi pelayanan gereja.

Menurut Pendeta Rumambi, misi panggilan dan pengutusan gereja dengan membangun sinergi antara gereja dan masyarakat, harus terus ditingkatkan.

"GPIB menghadirkan damai sejahtera bagi sesama umat ciptaan. Karya keselamatan Tuhan Yesus harus terus dilakukan. Harus ada peningkatan kualitas iman. Hindari kebiasaan konsumtif.  Hindari hidup serakah.  Hidup sederhana yang berkecukupan serta jujur atas diri sendiri," kata Pendeta Rumambi sambil meminta pelayanan pendidikan harus dioptimalkan.

Untuk masalah kesehatan, pendidikan serta optimalisasi pengembangan pelayanan masyarakat kota dan industri, guru, warga urban dan lainnya juga menjadi perhatian yang diuraikan Pendeta Rumambi.

Sementara pembicara ketiga, Wawan Gunawan, Direktur Pusat Studi dan Pengembangan Perdamaian Institute Nawangwulan menitikberatkan pada perdamaian.

Kemudian Timboel Siregar, Koordinator BPJS Watch menitikberatkan pada pokok permasalahan pelayanan gereja bagi masyarakat yang kurang beruntung dalam hal ekonomi.

Pembicara terakhir adalah Pendeta Margie Ririhena de Wanna, Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Zebaoth Bogor.

Dalam uraiannya, Pendeta lulusan S3 ini mengupas tentang sejarah perjalanan gereja Zebaoth hingga memasuki masa sekarang dunia serba digital.

Menurut Pendeta Margie, perubahan akan terus berlangsung, maka itu hidup manusia juga akan terus mengalami perubahan sesuai tuntutan perubahan itu sendiri.

"Saat masyarakat 1.0, itu masih masyarakat nomaden. Lalu berkembang ke masyarakat 2.0 yang adalah masyarakat agraris. Berkembang lagi ke 3.0 yang merupakan masyarakat industri. Berkembang lagi ke masyarakat 4.0 yakni masyarakat digitalisasi.  Dan sekarang kita masuki masyarakat 5.0," kata Pendeta Margie.

Namun ia berpesan, di masyarakat 5.0 ini semua akses dengan mudah bisa ditemukan. Orang dari dalam kamar tidur bisa mengakses perkembangan atau informasi di luar negeri.

“Untuk itu, gunakan dengan benar. Perlu adanya penguatan karakter iman. Maka itu, literasi digital perlu ada tanggung jawab saat digital itu digunakan. Ubah pola pikir. Berubah sesuai dengan kebutuhan," kata Pendeta Margie sambil menambahkan, gereja Zebaoth adalah gereja adaptif dan terus menerus beradaptasi. (yopi)

Artikel Terkait
Tingkatkan Layanan Bidang Kesehatan, Pj Gubernur Agus Fatoni Teken MoU Jejaring Pengampuan Layanan Prioritas Rumah Sakit
Tiga Penyuluh Agama Islam Tanahdatar Mewakili Provinsi Sumatera Barat ke Tingkat Nasional
Bertemu Menpan-RB, Pj Gubernur Sumut Komitmen Perbaiki Tata Kelola Pemerintahan
Artikel Terkini
Tingkatkan Layanan Bidang Kesehatan, Pj Gubernur Agus Fatoni Teken MoU Jejaring Pengampuan Layanan Prioritas Rumah Sakit
Perkuat Semangat Persaudaraan Antara Siswa, SMP Notre Dame Gelar Paskah Bersama dan Peringatan Hardiknas 2024
PNM Mekaar Beri Reward Ketua Kelompok Unggulan Studi Banding Olahan Jamu Tradisional
PNM Berikan Ruang Bakat dan Silaturahmi Karyawan Lewat Event SEHATI
Waspadai Pihak-Pihak yang Benturkan Konsep Negara Pancasila dengan Agama
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas