INDONEWS.ID

  • Sabtu, 12/02/2022 09:10 WIB
  • Kemarin 100 Orang Wafat

  • Oleh :
    • luska
Kemarin 100 Orang Wafat

Penulis : Prof Tjandra Yoga Aditama (Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/ Guru Besar FKUI, Mantan Direktur WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes)

 
Kita amat berduka karena kemarin 11 Februari 2022 ada 100 orang warga kita yang wafat karena COVID-19. Sejak 1 Oktober 2021 sampai bulan yg lalu maka jumlah yang wafat sehari dinegara kita selalu dibawah angka 100, bahkan pernah 4 orang pada 6 Januari 2021, jadi sekarang sudah meningkat 25 kali lipat. Apalagi kita sepenuhnya menyadari bahwa satu nyawapun yang hilang maka itu tidak dapat tergantikan oleh apapun juga.
 
Omicron memang jauh lebih mudah menular daripada Delta tetapi proporsi angka kematiannya jauh lebih rendah. Tapi kita perlu waspada, ada beberapa negara yang angka kematian total pada saat Omicronnya ternyata lebih tinggi daripada ketika negara itu menghadapi varian Delta. Sebabnya karena jumlah kasus total memang jauh lebih tinggi pada Omicron dibandingkan Delta. 
 
World Economic Forum menurunkan artikel “If Omicron is less severe, why are COVID-19 deaths rising?” yang antara lain menyebutkan bahwa pada 28 Januari 2022 Australia mengalami jumlah kematian sehari paling banyak selama Pandemi COVID-19, hampir 100 orang meninggal di hari dengan Omicron ini, jauh lebih tinggi katimbang waktu Australia dihantam varian Delta. Amerika Serikat pada akhir Januari 2022 juga mengalami hal yang sama, dimana ada kematian rata-rata 2200 orang seharinya, lebih tinggi daripada ketika mereka dihantam Delta September tahun yang lalu, dimana angka kematian tertinggi rata-rata dalam tujuh hari adalah 2078 orang.
 
Data lain menunjukkan bahwa di Korea Selatan angka kematian tertinggi harian terjadi  pada 22 Desember 2021, yaitu 109 orang. Sebelumnya angka kematian tertinggi di Korea Selatan sebekum gelombang sekarang ini adalah pada 28 Desember 2020 yaitu 40 yang wafat.  Di Kanada pada 27 Januari 2022 ada 309 oarang yang wafat, sementara pada gelombang sebelumnya angka tertinggi di Kanada adalah 4 Januari 2021 dengan 232 kematian.
 
Sekali lagi lebih tingginya angka kematian ini bukan karena Omicron lebih mematikan, tetapi karena jumlah kasus akibat Omicron di negara-negara itu naik amat tinggi sehingga walaupun proporsi kematian lebih kecil daripada Delta tapi angka mutlaknya tetap besar. Karena kasus kita juga sudah terus meningkat haruslah lebih dikendalikan. Untuk itu maka sedikitnya ada lima hal yang dapat kita lakukan. Pertama Pembatasan Sosial, bagi masyarakat memperketat protokol 3M / 5 M  dan menjadikan “new normal” menjadi “now normal”. Bagi pemerintah tentu menerapkan PPKM, PTM terbatas atau PJJ bagi siswa dan bentuk pembatasan lain. Ke dua 3-T, dimana bagi masyarakat yang bergejala atau ada kontak untuk segera melakukan Test, dan pemerintah untuk meningkatkan dan memudahkan test serta meningkatkan kegiatan telusur. Ke tiga meningkatkan lagi cakupan vaksin, baik yang primer maupun yang booster. Ke empat, walaupun sekarang yang dominan adalah transmisi lokal tapi bagaimanapun kemungkinan penularan dari luar negeri tetap harus dicegah. Hal ke lima adalah mempersiapkan rumah sakit dengan lima aspek, ketersediaan tempat tidur dan ruang rawat, obat & alat, sistem kerja yang aman, sistim rujukan yang cermat serta yang paling penting adalah ketersediaan dan sistem kerja yang baik bagi tenaga kesehatan.
 
 

Baca juga : Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap
Artikel Terkait
Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap
Tanggal 29 Februari 2024: Hari "Penyakit Jarang" se-Dunia
7 penyakit Pancaroba, Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai selama musim pancaroba ini
Artikel Terkini
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas