Jakarta, INDONEWS.ID – Sejumlah perusahaan transportasi saat ini tengah melakukan persiapan untuk menyambut mudik Lebaran 2022. Salah satunya adalah PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI).
Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT PELNI, Yahya Kuncoro, mengatakan pihaknya telah menyiapkan perencanaan sebagai langkah strategis menyambut mudik lebaran 2022 ini.
"Karena memang dalam dua tahun kemarin itu kita dilarang mudik, sehingga memang euforia mudik tahun ini luar biasa," kata Yahya dalam diskusi daring bertema "Mudik Aman, Mudik Sehat" yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) pada Senin (18/4/22).
Yahya menjelaskan, pihaknya memperkirakan puncak arus mudik lebaran tahun ini terjadi pada 17 April hingga 18 Mei 2022. Menurutnya, pada rentang tanggal tersebut adalah moment terjadinya arus mudik dan arus balik.
Persiapan matang telah disiapkan PELNI agar dapat melayani masyarakat lebih baik antara lain dengan melakukan docking kapal sebelum digunakan berlayar.
"Docking dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan saat nanti melayani penumpang, semua kapal yang kita siapkan dalam kondisi fit," ujarnya.
Lebih lanjut, Yahya menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan 49.267 tempat duduk dari total 70 kapal yang terdiri dari; 26 kapal penumpang dan 44 kapal utama perintis.
"Dari 26 kapal penumpang kapasitas tempat duduk yang tersedia 32.447. Sedangkan, untuk kapal utama perintis tersedia 16.820 tempat duduk. Sehingga, total kapasitas angkutan Lebaran tahun ini mencapai 49.267 tempat duduk," bebernya.
PELNI juga telah mengantisipasi jika terjadi lonjakan penumpang pada rute-rute padat. “Kami akan menambah frekuensi keberangkatan pada daerah tertentu seperti dari Kalimantan ke arah Semarang dan Surabaya. Penambahan frekuensi ini menyesuaikan okupansi peraturan PPKM yang ada untuk memastikan protokol kesehatan tetap terjaga”, ungkapnya.
Selain memastikan okupansi sesuai dengan protokol kesehatan, PELNI juga menyediakan posko kesehatan untuk melakukan monitoring bersama di pelabuhan. Posko ini terbagi dua yakni posko internal PELNI dan posko terpadu dengan Kementerian Perhubungan.
"Dengan stakeholder yang ada, juga kita melakukan posko bersama sebagai mitigasi risiko yang ada di lapangan agar segera bisa kita atasi," pungkasnya.
Melalui persiapan yang singkat, mudik pertama setelah dua tahun pemerintah tidak mengijinkan mudik, harapannya PELNI dapat menyediakan layanan mudik yang aman dan nyaman.
"Dengan perencanaan kita yang sedemikian rupa, harapan kita bisa melayani dengan baik dan masyarakat bisa mudik dengan hati riang, demikian arus balik dengan hati riang juga," tutupnya.