INDONEWS.ID

  • Jum'at, 29/04/2022 16:30 WIB
  • Tragis! Kronologi Pemudik Asal Bandung Ditemukan Meninggal Dalam Bus Rajawali di Solo

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Tragis! Kronologi Pemudik Asal Bandung Ditemukan Meninggal Dalam Bus Rajawali di Solo
Ilustrasi (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Seorang pemudik asal Desa Mongsari RT 16 RW 06, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar ditemukan meninggal dunia di dalam bus Rajawali rute Bandung-Solo-Jatipuro, Jumat (29/4).

Korban bernama Agus (49), itu ditemukan sudah tak bernyawa saat bus bernomor polisi AD 7152 OA tersebut memasuki wilayah Kartasura.

Namun bus yang sempat berhenti untuk mengecek kondisi korban, akhirnya meneruskan perjalanan hingga ke Terminal Tirtonadi Solo. Di terminal tersebut, kru bus PO Rajawali bersama petugas terminal melaporkannya ke Polsek Banjarsari.

Kapolsek Banjarsari Kompol Djoko Satrio Utomo mengatakan, sekitar pukul 07.30 WIB penumpang ditemukan dalam keadaan duduk dengan posisi miring di tempat duduk bus bagian tengah sebelah kanan. Diduga penumpang meninggal karena sakit.

"Pada hari Kamis 28 April 2022 sekitar pukul 17.00 WIB korban naik bus PO Rajawali dari Terminal Cicaheum Bandung, dengan tujuan Jatipuro, Karanganyar. Keesokan harinya pukul 06.30 WIB bus yang dinaiki sampai Kartosuro. Pada saat tersebut ada penumpang lain yang membangunkan korban yang sedang tertidur dan ternyata tidak bangun. Sopir bus kemudian menepikan busnya," terangnya.

Setelah dicek denyut nadi pada tangan korban didapati korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

"Tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban. Diperkirakan korban mempunyai riwayat sakit asma karena di tas korban ditemukan alat bantu pernapasan. Korban sudah dibawa ke RSUD Dr. Moewardi Surakarta untuk penanganan lebih lanjut," katanya.

Kepala Terminal Tipe A Tirtonadi, Solo Joko Sutriyanto mengatakan, sesuai hasil klarifikasi keluarga, korban dalam kondisi tidak sehat. Korban memiliki riwayat penyakit jantung dan asma.

"Sebenarnya sudah diperingatkan agar tidak ikut. Tapi dia maksa ikut. Padahal punya penyakit jantung dan asma," katanya.

Dalam perjalanan, lanjut dia, korban didampingi oleh keluarganya. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk membawa jenazah ke rumah sakit.*

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap
Kemendagri Sosialisasikan UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa
Mendagri Tegaskan Musrenbangnas sebagai Wadah Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah
Masa Depan Pendidikan Era Digital, Tingkatkan Literasi dan Manfaatkan Teknologi
Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas