INDONEWS.ID

  • Senin, 30/05/2022 19:47 WIB
  • Konsultasi Bilateral Indonesia-Kuba Hasilkan Penandatanganan Perjanjian Bebas Visa untuk Paspor Diplomatik dan Dinas

  • Oleh :
    • luska
Konsultasi Bilateral Indonesia-Kuba Hasilkan Penandatanganan Perjanjian Bebas Visa untuk Paspor Diplomatik dan Dinas

Kuba, INDONEWS.ID - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kuba telah menandatangani Perjanjian Bebas Visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas secara sirkuler oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi dan Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno E. Rodriguez Parilla. Perjanjian tersebut secara resmi disampaikan oleh Plt. Dirjen Amerop Kemlu RI, Duta Besar Ngurah Swajaya di sela-sela Konsultasi Bilateral Indonesia – Kuba di Havana, 27 Mei 2022. 

Dengan fasilitas bebas visa ini, setelah proses ratifikasi dari kedua negara, pemegang paspor diplomatik dan dinas dari Indonesia dan Kuba dibebaskan dari kewajiban untuk memperoleh visa untuk masuk, singgah, dan tinggal di wilayah masing-masing dalam jangka waktu tidak lebih dari 30 hari sejak tiap-tiap tanggal masuk. 

Selama 62 tahun, hubungan Indonesia – Kuba telah berjalan dengan sangat baik di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. Ketua delegasi RI yang dipimpin oleh Dubes Ngurah Swajaya, dalam Konsultasi Bilateral tersebut, menyampaikan bahwa kesempatan agar kedua negara bekerjasama lebih erat terbuka luas. 

“Di bidang ekonomi, hubungan kedua negara sangat baik. Jika dilihat dari sisi volume perdagangan bahkan selama masa pandemi Covid-19, terjadi kenaikan yang pesat hingga lebih dari 140% pada tahun 2021. Saat ini tercatat salah satu perusahaan Indonesia telah berinventasi di Kuba pada sektor manajemen perhotelan. Hal ini merupakan awal yang baik. Diharapkan ke depan akan semakin banyak proyek-proyek konkrit yang akan mempererat hubungan kedua negara.” Demikian disampaikan Dubes Ngurah. 

Pertemuan tersebut juga membahas berbagai kerjasama bilateral, isu kawasan dan global, finalisasi berbagai kerja sama yang belum rampung, saling dukung di Organisasi Multilateral, peningkatan perdagangan dan investasi, outbound investment, serta Presidensi Indonesia di G20. Selain itu, disepakati juga penyusunan practical roadmap kerja sama Indonesia - Kuba yang terdiri dari 4 elemen utama, yaitu:  peningkatan kerja sama bidang perdagangan dan investasi; kerja sama bidang kesehatan, farmasi dan bioteknologi; kerja sama bidang pertanian, dan penyusunan perjanjian mekanisme konsultasi bilateral. 

Duta Besar RI untuk Kuba, Nana Yuliana, dalam kesempatan lunch meeting dengan delegasi Kuba, menyampaikan bahwa KBRI Havana telah memfasilitasi sejumlah penjajakan kerjasama antara Indonesia dan Kuba khususnya di bidang ekonomi, kesehatan, dan people-to-people connectivity. 

“Untuk meningkatkan people-to-people connectivity, KBRI Havana menyelenggarakan pertemuan virtual yang melibatkan pemerintah kota Ambon dan Havana karena kedua kota tersebut telah dinobatkan sebagai kota musik oleh UNESCO.” Papar Dubes Nana. 

Delegasi Kuba yang dipimpin oleh Dirjen Urusan Bilateral, Duta Besar Emilia Lozada Garcia, dalam kesempatan tersebut mengapresiasi kerja sama bilateral antara kedua negara yang telah berjalan selama 62 tahun dan mendukung keberhasilan Presidensi Indonesia yang mendorong terciptanya hasil konkrit kerja sama yang sangat bermanfaat khususnya bagi negara berkembang. 

Pemerintah Kuba juga menyampaikan terima kasih kepada Indonesia yang telah mendukung Kuba untuk mengaksesi Treaty of Amity and Cooperation (TAC) ASEAN dan mengharapkan kerja sama yang praktis dengan ASEAN setelah aksesi TAC ASEAN dalam beberapa bidang utama yang menjadi unggulannya, seperti kesehatan dan people to people interactions. 
Di samping itu, usulan pembentukan ASEAN Committee in Havana, Cuba (ACHC) telah disetujui oleh Sekretariat ASEAN dan Indonesia akan menjadi Ketua ACHC untuk periode Juli – Desember 2022 mendatang. 

Delegasi Indonesia dalam kunjungan ke Kuba juga melakukan berkesempatan pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Kuba, Anayansi Rodriguez Camejo, Wakil Menteri Perdagangan dan Investasi Kuba, Deborah Rivas, dan BioCubaFarma. (Lka)

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Bupati Tanahdatar buka Grand Opening Sakato Aesthetic
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
The International Awards 2024, Pj Bupati Maybrat Dapat Penghargaan dari Seven Media Asia
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas