INDONEWS.ID

  • Kamis, 23/06/2022 08:46 WIB
  • 5 Hal Ttg Kasus Hampir 2000

  • Oleh :
    • luska
5 Hal Ttg Kasus Hampir 2000

Penulis : Prof Tjandra Yoga Aditama (Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara)

22 Juni kemarin tercatat hampir 2000 kasus baru COVID-19, pdhl 22 Mei kasus baru 227 orang dan 23 Mei 174 orang, jadi dalam 1 bulan naik sekitar 10 kali lipat, tinggi sekali dan jelas perlu kewaspadaan, setidaknya 5 hal.

Baca juga : Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap

Pertama, jelas COVID-19 masih "unpredictable", dan rendahnya jumlah test (dan pemeriksaan WGS) akan membuat kita makin sulit menilai perkembangan perangai virus. Ini juga sebabnya WHO menyebut ada 3 skenario virus di 2022 (base, best, worse), dan kita belum tahu mana yang akan terjadi.

Ke dua, masker di luar ruangan jelas masih perlu, setidaknya untuk yang ber risiko.
Ada dua jenis risiko penularan. Ke satu pada mereka yang lansia, komorbid, gangguan imun, ke dua pada keadaan dimana risiko penularan lebih besar (kerumunan banyak orang, kontak dengan mereka yang bergejala). Tentu prokes secara umum harus jadi perhatian.

Baca juga : Tanggal 29 Februari 2024: Hari "Penyakit Jarang" se-Dunia

Ke tiga, upaya surveilan ketat dan penyelidikan epidemiologi (PE) di lapangan jelas harus ditingkatkan, sebagai salah satu dasar utama pengendalian outbreak. Kalau bisa semua atau hampir semua kasus baru tersedia data dari mana dan bagaimana sehingga sampai tertular.

Ke empat, vaksinasi lengkap kita masih 60an persen (nomor dua terendah di ASEAN, hanya di atas Myanmar), dan booster bahkan masih 23an persen. Jelas harus ada upaya khusus untuk ditingkatkan.

Baca juga : 7 penyakit Pancaroba, Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai selama musim pancaroba ini

Ke lima, sudah ada negara yang melaporkan kenaikan kasus berat yang di rawat di rumah sakit. Jadi, walaupun di anggap BA.5 dan BA.4 ini secara umum lebih ringan, tetapi masyarakat yang akhirnya masuk RS harus terjamin perawatannya. Kita juga belum sepenuhnya tahu tentang ada tidaknya dampak jangka panjang pada ribuan orang yang di bulan Juni ini sudah tertular COVID-19.

 

Artikel Terkait
Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap
Tanggal 29 Februari 2024: Hari "Penyakit Jarang" se-Dunia
7 penyakit Pancaroba, Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai selama musim pancaroba ini
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Rekomendasi Jasa Penerjemah Tersumpah Terbaik di Jabodetabek
Gelar Rapat Internal di Istana, Indonesia Semakin Siap Berproses Menjadi Anggota OECD
Di Hadapan Media Jerman, Menko Airlangga Sebut Investasi Tidak Memiliki Bendera, Indonesia Membuka Peluang Investasi dari Semua Pihak
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas