INDONEWS.ID

  • Kamis, 14/07/2022 21:53 WIB
  • Penuhi Kebutuhan Kolagen Gelatin Dalam Negeri dengan Kekayaan Alam Sendiri

  • Oleh :
    • indonews
Penuhi Kebutuhan Kolagen Gelatin Dalam Negeri dengan Kekayaan Alam Sendiri
Prof. Dr. Mala Nurilmala, S,Pi, M.Si, Guru Besar Tetap, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University. (Foto: Ist)

Bogor, INDONEWS. ID - Pemenuhan kebutuhan kolagen gelatin dalam negeri masih mengandalkan impor. Bahan baku konvensional untuk kolagen dan gelatin dunia, lebih dari 50 persen utamanya adalah kulit dan tulang babi, disusul kulit dan tulang sapi.

Sumber bahan baku tersebut dapat menimbulkan kekhawatiran bagi umat Muslim dan penganut kosher yang melarang untuk mengonsumsi babi dan olahannya.

Baca juga : Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa

Tambahan lagi terdapat larangan bagi umat Hindu dalam konsumsi daging sapi dan olahannya.

Prof. Dr. Mala Nurilmala, S,Pi, M.Si, Guru Besar Tetap, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University menegaskan, kolagen dan gelatin sangat luas penggunaannya baik untuk industri pangan dan non-pangan.

Baca juga : Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan

Dalam pemaparannya, Prof Mala yang akan berorasi ilmiah pada Sabtu (16/7/2022) nanti  mengatakan, adanya penyakit sapi gila dan Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) pada sapi juga menambah kekhawatiran konsumen dalam konsumsi olahan sapi. Oleh karena itu, bahan baku ikan menjadi alternatif dalam produksi kolagen dan gelatin ini.

Kolagen merupakan protein yang paling banyak ditemukan pada hewan dan manusia yang berfungsi membantu mempertahankan struktur berbagai jaringan dan organ.

Baca juga : Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan

Protein kolagen menyusun hampir sepertiga bagian dari tubuh vertebrata maupun invertebrata.

Tulang, kulit, sisik, dan gelembung renang ikan sangat potensial untuk bahan baku produksi kolagen dan gelatin.

Proporsi tulang, kulit, dan gelembung renang ikan menurut Prof Mala, dapat mencapai 30 persen dari total berat tubuh ikan.

Pada tubuh manusia, kolagen akan diproduksi secara teratur namun seiring berjalannya usia maka kemampuan tersebut akan menurun.

Selain itu, kebiasaan merokok, paparan sinar matahari dan polusi yang berlebih, kebiasaan meminum alkohol dan gaya hidup tidak sehat lainnya dapat juga menyebabkan produksi kolagen dalam tubuh menurun.

Adapun gelatin adalah kolagen yang terkonversi karena adanya perlakuan panas, asam, atau basa. Perubahan kolagen menjadi gelatin melibatkan proses hidrolisis pada kolagen. Gelatin merupakan produk utama dari pemecahan kolagen.

Produk ini jika direndam dalam air akan mengembang dan menjadi lunak, serta berangsur-angsur menyerap air hingga lima sampai sepuluh kali bobotnya.

Gelatin memiliki sifat larut air dan reversible dari bentuk sol ke gel, atau sebaliknya, dan juga dapat membengkak atau mengembang dalam air dingin.

Penggunaan kolagen dan gelatin sangat luas baik untuk industri pangan dan non-pangan seperti kosmetika dan farmasi.

Kolagen dan gelatin digunakan sebagai selongsong/chasing, pengemulsi, pengental, penstabil, pembentuk gel, dan pengikat air pada industri pangan dan non pangan.

Pada industri kosmetika, kolagen dan gelatin dimanfaatkan sebagai bahan sabun, masker, lotion, anti aging, dan produk kosmetik lainnya.

"Mekanisme anti daging yang dimiliki dapat diawali dengan fungsi antioksidan, antiglikasi, dan inhibitor tirosinase," kata Prof  Mala kepada wartawan melalui zoom meeting Kamis (14/7/2022) pagi.

Adapun di bidang farmasi sebagai bahan cangkang kapsul keras dan lunak, serta pengikat tablet.

Pemanfaatan dan inovasi kolagen dan gelatin terus berkembang pada biomedicine dan bioteknologi di antaranya sebagai scaffolding agent, wound dressing, dan synthesizing hydrogels pada aplikasi tissue engineering.

"Penggunaan yang luas ini dikarenakan biokompatibilitasnya yang sangat baik, biodegradabilitas yang mudah, dan antigenisitas yang lemah," tegasnya.

Ia memaparkan, upaya pencarian alternatif bahan baku untuk menghasilkan kolagen gelatin dengan mutu yang sama dengan babi dan sapi sudah dilakukan orator dan tim dengan menggunakan bahan baku hasil samping/by product industri perikanan.

Menurut Prof Mala, potensi pengembangan industry kolagen gelatin ikan di Indonesia sangat tinggi mengingat luas wilayah Indonesia adalah 2/3 nya perairan dengan biodiversitas sumberdaya ikan yang tinggi dan industrinya terus berkembang, sehingga pengembangan industri kolagen gelatin akan berkontribusi pada pengembangan konsep blue economy yang memperhatikan keberlanjutan dan akan mendukung SDGs 3, 9, 12,14.

"Seiring dengan berkembangnya industri olahan ikan maka hasil samping yang  dihasilkannya pun meningkat, sementara pemanfaatnnya belum optimal," ujarnya.

"By produk ini berkisar antara 30-50 persen. Tulang, kulit, sisik, dan gelembung renang merupakan sumber yang potensial untuk menjadi bahan baku kolagen gelatin," kata Prof Mala lagi.

Upaya optimalisasi dan pengembangan bahan serta teknologi untuk produksi kolagen dan gelatin ikan terus dilakukan oleh orator dan tim.

Dari hasil kajian dan penelitian yang telah dilakukan, produksi kolagen gelatin ini memungkinkan untuk ditingkatkan produksinya pada skala industri di Indonesia.

"Tambahan lagi dengan menganekaragamkan inovasi dalam aplikasi dan pemanfaatan kolagen dan gelatin ikan yang terus dilakukan akan menjadikan produk berbasis kolagen ini akan semakin luas pemanfaatannya," paparnya.

Oleh karena itu, diharapkan akan tumbuh industrialisasi produk berbasis kolagen dan gelatin ikan ini sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor pada negara lain dan dapat berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat.

"Masyarakat Indonesia akan nyaman menggunakan produk kolagen dan gelatin ikan ini karena sudah jelas kehalalannya," kata Prof Mala. (yopi)

Artikel Terkait
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 742/SWY Laksanakan Patroli di Perbatasan darat RI-RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas