Jakarta, INDONEWS.ID - Pemimpin Redaksi Media Indonews.id, Drs. Asri Hadi, MA menyampaikan ucapan selamat kepada Prof. Paulus Wirutomo, M.Sc atas peluncuran buku baru berjudul "Imajinasi Sosiologi: Pembangunan Sosietal"
"Saya mengucapkan selamat kepada Prof Dr. Paulus Wirutomo M.Sc atas diluncurkannya buku "Imajinasi Sosiologi: Pembangunan Sosietal". Semoga buku bermanfaat untuk mendukung kemajuan bangsa Indonesia," kata purna bhakti Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ini di Jakarta, Selasa (2/8/22).
Diketahui, Guru Besar Purna Bhakti Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia atau FISIP UI, Prof. Dr. Paulus Wirutomo, M.Sc meluncurkan buku berjudul "Imajinasi Sosiologi: Pembangunan Sosietal" pada Selasa (2/8/22).
Peluncuran buku setebal 512 halaman ini didahului dengan acara bedah buku selama kurang lebih dua jam sejak pukul 14.00 hingga 16.00 WIB. Hadir dalam acara ini adalah Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto dan Gubernur Lemhanas, Andi Widjajanto, S.Sos, M.Sc yang menyampaikan kata sambutan.
Sementara hadir sebagai pembahasa antara lain Plt. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, BAPPENAS Dr. Ir. Subandi., M.Sc, Deputi Anak dan Keluarga Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Dr. Femmy Eka Kartika Putri.
Selain itu, hadir pula Guru Besar Departemen Arsitektur Fakultas Tenkini UI Prof. Ir. Gunawan Tjahjono, M.Arch., Ph.D, Sosiolog Universitas Indonesia Prof. Dr. Iwan Gardono Sudjatmiko, Sosiolog Universitas Indonesia Prof. Dr. Sudarsono Hardjooekarto.
Acara yang digelar melalui aplkasi meeting zoom ini dipandu oleh Tantri Moerdopo, seorang ahli komunikasi kebijakan dan pembawa berita Metro Tv.
Dalam Buku ini, Prof Paulus menguraikan secara rinci apa yang dimaksud dengan pembangunan sosietal dan yang membedakannya dari pembangunan sosial.
Menurut Prof Paulus, buku ini hendak menjelaskan secara gamblang mengenai sosiologi kepada pembaca agar mudah dicerna. Prof Paulus menambahkan, buku ini mengarisbawahi persoalan mendasar yang dihadapi masyarakat kita saat ini, yakni soal perilaku.
Prof Paulus lantas mengutip sosiolog Robert Neelly Bellah yang mengatakan bahwa sulit menjadi orang yang baik di dalam masyarakat yang tidak baik. Kesulitan itu muncul karena adanya pranata sosial yang mengatur hidup kita.
Arti dari kutipan ini, lanjut Prof Paulus, bahwa sebagai individu, kita sulit menjadi baik karena masyarakatnya tidak baik. Padahal semua orang bercita-cita ingin menjadi orang baik.
Saat ini, para sosiolog kurang menaruh perhatian pada social invention, yaitu mendayagunakan sumber-sumber energi sosial yang baru (motivasi, komitmen, wewenang, modal sosial, gerakan sosial, organisasi, aturan, kebijakan, dsb) untuk mendorong suatu perubahan sosial ke arah yang lebih baik.
Mereka cenderung lebih mengutamakan pada usaha menaikkan pamor ilmunya dengan membuat sosiologi menjadi semakin abstrak, rumit, dan sulit dijangkau orang biasa.
Sementara itu, social invention yang dilakukan LSM masih banyak yang bersifat commonsense atau trial and error karena mereka tidak terinspirasi oleh dalil-dalil dari penelitian yang sudah dihasilkan oleh ilmu sosiologi.
"Para sosiolog diharapkan lebih memberikan kontribusinya untuk mempertajam social invention yang ada,” tegasnya sebagaiman dikutip dari deskripsi buku.*