INDONEWS.ID

  • Minggu, 23/10/2022 14:27 WIB
  • Kejadian di India

  • Oleh :
    • luska
Kejadian di India

Penulis : Prof Tjandra Yoga Aditama (Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Mantan Direktur WHO Asia Tenggara yang pernah 5 tahun berkantor di India)

Setidaknya ada lima kejadian penyakit gagal ginjal akut yang dihubungkan dengan sirup obat yang terkontaminasi atau tercemar dietilen glikol (DEG) yang terjadi di India antara tahun 1972 sampai 2019-2020, yang menyebabkan lebih dari 80 kematian.

Baca juga : Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap

Antara April dan Juni 1998 misalnya, sedikitnya ada 36 anak berumur antara 2 bulan dan 6 tahun meninggal akibat gagal ginjal akut di rumahsakit di derah Delhi (New Delhi dan Old Delhi), sesudah meminum obat yang tercemar dengan dietilen glikol.  Otoritas kesehatan di negara bagian Haryana (yang berbatasan langsung dengan Delhi, kira2 seperti Jawa Barat atau Banten dengan DKI Jakarta) kemudian menjelaskan bahwa setidaknya ada 26 anak yang meninggal di daerah Gurugram, yang mengkonsumsi obat batuk sirup yang diproduksi perusahaan di daerah Gurugram itu sendiri, yang juga mengandung DEG. Lalu, pada 1986 ada lagi 14 kematian di “JJ Hospital” di Mumbai (pusat industri film Bollywood) yang diduga juga akibat pencemaran DEG dan etilen glikol (EG) ini. 

Bahan DEG juga kemudian ditemukan pada sirup obat batuk yang berhubungan dengan kematian 14 bayi (data lain menyebutnya 17 bayi) di daerah Ramnagar,  Bishnah, Udhampur di Jammu Kashmir di bagian utara India, antara Desember 2019 dan January 2020. Sirup ini diproduksi oleh perusahaan di daeran negara bagian Himachal Pradesh. Kita tahu daerah Kahsmir selalu jadi berita berkaitan dengan India, Tiongkok dan juga Pakistan yang masing-masing negara punya argumentasinya sendiri-sendiri. Kashmir sendiri adalah kawasan dengan pemandangan indah seperti di foto ini waktu saya dan keluarga kesana, dengan paparan kebun tulip yang menawan.

Baca juga : Tanggal 29 Februari 2024: Hari "Penyakit Jarang" se-Dunia

Selain itu, DEG atau EG ini juga berhubungan dengan kematian 15 anat di tahun 1972 di Madras (sekarang namanya kota Chennai) dan 11 anak di  Bihar, negara bagian di timur India yang berbatasan dengan Nepal. 

Sehubungan dengan kejadian di Gambia yang oleh WHO dihubungkan dengan obat produksi India, maka media lokal India mengabarkan bahwa otoritas setempat meminta WHO memberi informasi lebih lengkap tentang kemungkinan ada tidaknya hubungan kausal obat mereka dan kejadian gagal ginjal akut di Gambia. Disebutkan bahwa data klinik yang di sampaikan WHO sejauh ini belum cukup untuk memastikannya, “clinical data shared so far by the world body was not enough to determine the cause of the diseas”.

Baca juga : 7 penyakit Pancaroba, Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai selama musim pancaroba ini

 

Artikel Terkait
Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap
Tanggal 29 Februari 2024: Hari "Penyakit Jarang" se-Dunia
7 penyakit Pancaroba, Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai selama musim pancaroba ini
Artikel Terkini
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Rekomendasi Jasa Penerjemah Tersumpah Terbaik di Jabodetabek
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas