INDONEWS.ID

  • Jum'at, 04/11/2022 21:11 WIB
  • Ali Masykur Musa: Indonesia Bangsa Plural, Karena Itu Harus Menjadi Pencerahan untuk Semua Orang

  • Oleh :
    • very
Ali Masykur Musa: Indonesia Bangsa Plural, Karena Itu Harus Menjadi Pencerahan untuk Semua Orang
Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Dr. Ali Masykur Musa, M.Si, M.Hum. (duduk di tengah) dalam acara silaturahmi Organisasi Cendekiawan Lintas Agama di Ruang Lawu, Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (3/11). (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID – Para Ketua Umum Organisasi Cendekiawan Lintas Agama bertemu dan bersilaturahmi di Ruang Lawu, Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (3/11).

Pertemuan yang digelar dalam suasana guyub dan penuh kekeluargaan tersebut dilakukan untuk saling bertukar ide dan pikiran bagi kemajuan bangsa dan negara.

Baca juga : Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea

Hadir dalam kesempatan itu yaitu Ketua Umum Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia, Y.M. Bhikkhu Dhammavuddho Thera, dan Victor Jaya Kusuma, S.Kom., M.M., BKP; Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Dr. Ali Masykur Musa, M.Si, M.Hum.; Ketua Umum Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia, Dr. Badikenita Putri Br. Sitepu, S.E., M.Si.;

Selain itu, hadir pula Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia I Nyoman Widia, M.H., Ak,. C.A., C.P.A., C.H., C.Ht.; dan Ketua Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Luky A. Yusgiantoro, B.Sc., M.Sc., Ph.D., dengan didampingi oleh Presidium Dialog Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan M.M. Restu Hapsari dan Wakil Sekretaris Jenderal Fredi Tulis

Baca juga : Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman

Ketua Umum ISNU, Ali Masykur Musa mengatakan, Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang plural karena itu harus terus dijalin dan menjadi pencerahan bagi semua anak bangsa. Karena itu, jika menggelar sebuah kegiatan maka haruslah memiliki resonansi yang besar bagi masyarakat dan bangsa.

“Bangsa ini oleh Tuhan dijadikan bangsa yang plural, sehingga harus pula dijalin dan dijadikan pencerahan bagi kita semua. Karena itu, kegiatan yang dibuat harus memiliki resonansi yang besar,” ujarnya.

Baca juga : Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL

Ali mengatakan, merupakan kewajiban semua anak bangsa untuk memberi masukan kepada pemerintah sembari mengajak seluruh anak bangsa agar bersama-sama keluar dari permasalahan bangsa saat ini.

“Kita mempunyai kewajiban memberi masukan kepada pemerintah dan mengajak solidaritas anak bangsa untuk segera keluar dari masalah-masalah ekonomi dan menghargai konstitusi,” katanya.

Ali juga menyatakan persetujuannya jika organisasi cendekiawan lintas agama terus menjalin sinergi dengan berbagai pihak. “Organisasi cendekiawan lintas agama harus menjalin sinergi dengan berbagai lembaga termasuk dengan Lemhannas,” katanya.

Untuk itu, dia mengusulkan agar dibuat kepanitiaan bersama dengan mengirimkan masing-masing utusan organisasi.

Luky A. Yusgiantoro mengatakan bahwa kerja sama organisasi lintas agama sangat diperlukan dalam menghadapi berbagai persoalan bangsa.

“Kita tahu bahwa ada beberapa masalah yang tengah dihadapi bangsa kita terutama masalah radikalisme, pendidikan, energi dan lingkungan serta masalah ekonomi. Karena itu, pentingnya bagi kita, dari organisasi cendekiawan lintas agama untuk bertemu dan bersilaturahmi di tempat ini,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal DPP KCBI Willy Wiyatno, Ph.D mengatakan bahwa pihaknya mendiskusikan sejumlah rencana penting yang perlu dilakukan ke depan.

"Kami mendiskusikan sejumlah rencana kerja bersama cendekiawan lintas agama seperti penyelenggaraan FGD bersama Lemhannas, dialog bersama MPR dan Mahkamah Konstitusi (MK) serta Konferensi Nasional Lintas Agama di tahun mendatang," ujarnya.

Sementara itu Ketua Umum IPKI, Badikenita Putri Br. Sitepu, mengatakan sebagai organisasi cendekiawan pihaknya harus selalu berdialog dengan berbagai lembaga negara yang ada.

“Kita sebagai organisasi cendekiawan harus selalu berdialog dengan MPR, MK dan Lemhanas untuk berdiskusi tentang kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya. ***

Artikel Terkait
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
Artikel Terkini
Didik J Rachbini: Salim Said Maestro Intelektual yang Paling Detail dan Mendalam
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Bupati Tanahdatar buka Grand Opening Sakato Aesthetic
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas