INDONEWS.ID

  • Minggu, 06/11/2022 13:42 WIB
  • Upaya safeguarding komunitas menuju Warisan budaya tak benda ke Unesco

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Upaya safeguarding komunitas menuju Warisan budaya tak benda ke Unesco

Jakarta, INDONEWS.ID - Kegiatan hari ini minggu tanggal 6 Nov 2022, BNPT mengajak 500 komunitas untuk bersama- sama membuat Parade Budaya di Car Free Day dari Sarinah - Bunderan HI - Sarinah Jakarta Pusat.

Acara tersebut memecahkan rekor MURI dengan kriteria Komunitas Terbanyak yaitu 500 Komunitas yang ikut Parade Budaya.

Baca juga : Bahasa Indonesia Ditetapkan Sebagai Bahasa Resmi Konferensi Umum UNESCO

Kegiatan Parade Budaya juga merupakan simbol kolaborasi antara pemerintah dengan civil society dan komunitas yang mampu mengokohkan jati diri ke-Indonesiaan. Penguatan identitas budaya nasional bangsa Indonesia melalui parade tersebut ditunjukkan melalui kehadiran para peserta yang mengenakan baju adat Nasional dan kebaya.

Dari semua yang hadir terdapat komunitas Barisan Berkebaya yang pada hari kemerdekaan RI berkebaya berbaris di Cawan Monas dan mengikuti Kirab Bendera pusaka, ikut dalam barisan ini, menyuarakan
kebaya adalah Identitas Perempuan indonesia, Kebaya adalah milik Indonesia.

Baca juga : Mendukung "Kolintang Goes to UNESCO" Melalui Kolaborasi Konlintang dan Balafon di Senegal

“Perempuan dalam balutan kebaya itu menunjukan Identitas bangsanya Berbudaya.
Barisan berkebaya Pertiwi Indonesia merasa bertanggung jawab untuk menghidupkan kembali budaya luhur berkebaya untuk memperkuat jati diri sebagai perempuan Indonesia. Karena itu pula kita berupaya untuk sesering mungkin memakai kain-kebaya sehari hari, sebagai bagian dari upaya safeguarding, Ujar Miranti Serad Ketua Pertiwi Indonesia dan Anggota Timnas Hari Kebaya Nasional.

Sedangkan menurut Emi Wiranto Founder Sekar Ayu Jiwanta salah satu peserta acara ini mengatakan, dengan berbudaya berkebaya membangkitkan
empowerment kebaya, menggerakan dan menghidupkan lini ekonomi UMKM seperti penjahit, kain, pembatik, penenun, pembuat assesories dan lain-lain.

Baca juga : Pimpin Reog Ponorogo 2023, Sesmenko Susiwijono Serahkan Dokumen Persyaratan Warisan Budaya Tak benda (WBTb) UNESCO

"Memperkenalkan dan menurunkan warisan budaya ini kepada anak cucu kita untuk terus melestarikan. Dengan menggunakan berbudaya berkebaya di kegiatan sehari hari kita, bekerja, berolah raga dan berkegiatan sosial lainnya.
bangga berkebaya sebagai simbol perempuan Indonesia,"Pungkas Ibu Putri Kus Wisnu Wardani Anggota Dewan Pertimbangan Nasional yang mengangkat bendera start pagi ini.

Artikel Terkait
Bahasa Indonesia Ditetapkan Sebagai Bahasa Resmi Konferensi Umum UNESCO
Mendukung "Kolintang Goes to UNESCO" Melalui Kolaborasi Konlintang dan Balafon di Senegal
Pimpin Reog Ponorogo 2023, Sesmenko Susiwijono Serahkan Dokumen Persyaratan Warisan Budaya Tak benda (WBTb) UNESCO
Artikel Terkini
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
LPER Dilibatkan BNPT Berikan Kuliah Umum Kepada Peserta Didik di Penajam, dan Kutai Kertanegara, Kaltim
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas