INDONEWS.ID

  • Rabu, 16/11/2022 06:05 WIB
  • Tantangan Karir Gen-Z Di Society 5.0

  • Oleh :
    • luska
Tantangan Karir Gen-Z Di Society 5.0

Jakarta, INDONEWS.ID - pada acara Karir Day yang dilakukan secara offline oleh SMA Negeri 2 Bogor, hadir Dra. Diennaryati Tjokrosuprihatono, M.Psi, Psikolog sebagai alumni yhn 1972 dan juga Wakil Rektor IV Universitas Pancasila untuk memberikan insight mengenai Pemilihan Karir Bagi Gen Z. Disamping juga Dr Kun Nurahadijat alumni 1990. Kegiatan Bimbingan Karir dibuka oleh Drs Atip Suherman. M.Si sebagai Kepala Sekolah yang dalam pidato

Pembukaannya menekankan pentingnya siswa memiliki karakter yang baik untuk keberhasilan kerja dan karirnya kelak.

Seperti yang kita semua ketahui Gen Z merupakan generasi yang lahir pada tahun 1996-2010 dimana generasi tersebut tumbuh pada dunia Digital. Dalam presentasinya Dienny mengatakan “Sejak kecil, Gen-Z sudah terpapar teknologi dan akrab dengan gadget dimana mereka mulai bergerak dari  masyarakat 4.0 menuju Society 5.0. Keterbukaan terhadap informasi membuat Gen-Z memiliki cara pandang global dan kepedulian tinggi pada sesama didukung dengan kemajuan teknologi. Namun  Gen Z juga memiliki kebiasaan menyukai segala sesuatu yang instan dan serba cepat, hal ini bisa menjadi salah satu kekurangan bagi Gen Z karena terkesan terburu-buru dan kurang fokus pada suatu masalah sebab peluang mencari informasi dan percepatan informasi yang mempengaruhinya cukup signifikan.”

Lebih lanjut dikatakan “Konsep Society 5.0 adalah menciptakan masyarakat yang cerdas dengan memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana memenuhi kebutuhan pembangunan masyarakat dan membentuk nilai-nilai baru. Tujuan dari Society 5.0 adalah mencapai kebahagiaan, keamanan dan kenyamanan seluruh masyarakat tanpa terkecuali tanpa memandang perbedaan agama, usia, dan bahasa. Oleh karena itu tantangan Gen-Z ke depan adalah  menerjemahkan pengetahuan yang luas ke dalam hal-hal praktis yang dapat memecahkan berbagai masalah yang kompleks di masyarakat. Untuk itu Gen Z  perlu mengasah kemampuan berfikir logis, analitis, kreativitas, pengembangan pemikiran konseptual tingkat tinggi  dimana hal ini dapat dilakukan jika siswa punya kesempatan berdiskusi dengan guru atau jika nanti saat kuliah mahasiswa aktif melakukan penelitian bersama Dosen di dalam pendidikan jenjang Perguruan Tinggi.”

“Mengingat peran teknologi khususnya teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas, maka bidang yang mempelajari teknologi digital, kesehatan, data, pendidikan akan menjadi leading sector dalam industri. Oleh sebab itu Gen Z harus mulai merencanakan karirnya, sebab pendidikan perlu dipilih dengan seksama karena merupakan awal dari karir selanjutnya. Agar tepat dalam memilih pendidikan lanjutan sebaiknya diselaraskan dengan minat dan bakat, diperlukan pertimbangan yang matang dalam memilih jurusan yang tepat sesuai dengan minat dan bakat masing masing. Tidak semua orang harus melanjutkan ke universitas, apabila minat dan bakat mereka ada di bidang vokasi maka bisa juga menjadi sebuah pilihan.” Jelas Dieny yang pernah menjadi Duta Besar RI untuk Ekuador

“Banyak sekali keuntungan yang didapatkan apabila kita dapat memilih pendidikan lanjutan yang sesuai dengan minat dan bakat demi menunjang keberhasilan di masa depan. Kenali kemampuan dan minat bakat kita melalui kegiatan yang disukai atau kurang diminati, selain itu perbanyak diskusi dan membaca informasi utk membentuk minat yang kuat. Jangan lupa utk berkomunikasi dan pertimbangkan arahan dan bimbingan dari orang yang ahli.“

“Tentunya keberhasilan dalam menjalankan karir tidak terlepas pada karakter seseorang, perlu diketahui bahwa keberhasilan dalam menjalankan karir tergantung pada pengetahuan 15%, keterampilan 15%, dan karakter 70%. Karakter yang perlu dikembangkan pada Gen Z yang ingin serba cepat adalah ketangguhan, kerja keras, tanggung jawab, integrasi, dan
percaya pada diri sendiri. Menyadari hal ini, pendidikan tinggi, misalnya kami di Universitas Pancasila juga menekankan pada pendidikan karakter, salah satu upaya kami adalah dengan membangun 6 rumah ibadah, sehingga mahasiswa dapat melihat,  berinteraksi langsung, dan menyadari bahwa perbedaan dalam ritual agama tidak perlu mengkotak-kotaknya bangsa dalam lingkup yang sempit.

Pada hakikatnya Gen Z memiliki karakter yang kuat sehingga dapat menciptakan keberhasilan dalam bidang apapun, apabila diperkuat dengan karakter spiriualitas, kebhinekaan global sebagai keterbukaan dalam kemajemukan, empati, penghargaan terhadap budaya dan menyeleraskan dengan kemajuan teknologi, maka saya optimis kita akan memiliki generasi yang tidak hanya cerdas namun juga tangguh dan kreatif.” Menurut Dieny, yang juga seorang Psikolog Pendidikan saat menutup presentasinya. (Lka)

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 742/SWY Laksanakan Patroli di Perbatasan darat RI-RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas