INDONEWS.ID

  • Senin, 06/02/2023 07:13 WIB
  • Ekspedisi ke Pulau Biaro

  • Oleh :
    • luska
Ekspedisi ke Pulau Biaro

Penulis: Heriwan Kasiahe ( sitaro )

Ekspedisi ke pulau" Biaro" Penulusuran daerah pesisir ke pulau Biaro Medio januari 2023 , berawal mengarungi laut dari pelabuhan ulu siau menggunakan Kapal penyebrangan KMP lohoraung menempuh perjalanan sekira 55 mil laut dari lepas pantai pulau siau menuju ke pulau karang ini , cuaca di luar mendung diatas langit gelap tak tampak berbintang tepatnya jam 11 , 00 wita kapal mulai perlahan meninggalkan pelabuhan ulu siau , 

Suasana hujan badai pun terdengar di sertai cahaya kilat di angkasa langit membelah dari atas membujur kebawah suara petir pun bergemuruh bersahut - sahutan membuat para awak dan penumpang kapal pun mulai mengambil posisi pegangan dan mencari tempat yang aman untuk beristirahat semalaman sambil penuh harap kapal bisa sampai ketujuan penuh selamat 

Melewati dua pulau sekaligus dan dua pelabuhan penyebrangan tepat jam 08, 00 wita di pagi hari kami pun terjaga dan tampak para awak maupun penumpang yang lainya juga terbangun kami pun bergegas Menuju ke anjungan kapal angin badai dan curahan hujan pun tampak belum redah sementara gelombang buih putih pun tebelah di dua sisi kapal dari kejauhan terlihat pulau biaro semakin dekat ,dalam jarak sekira 600 meter dalam pandangan mata .

Pulau" Biaro" memiliki luas wilayah sekira 65 km2 , Pulau biaro di huni oleh penduduk berjumlah 3,547 jiwa tersebar di empat desa biaro secara adminitrasi membentuk satu kecamatan tergabung dengan 9 kecamatan lainya di kabupaten yang berjuluki daerah 47 pulau yakni kabupaten kepulauan siau tagulandang biaro , Pulau biaro memiliki dua wilayah pelabuhan yaitu pelabuhan kapal penyebarangan dan pelabuhan pelayaran kapal umum .

Sejarah asal muasal nama pulau biaro , berasal dari dua suku kata yaitu Biak dan tapiaro ( nama biota laut sejenis kerang yang berserakan diatas pulau ) oleh penduduk setempat de beri lah nama menjadi Biaro 
( bahasa pasar ) nama bahasa daerah Biaro di sebut juga "Wiaho "yang berarti" Niaho" atau pulau yang di rampas dari jajahan kerajaan Mindano salah satu nama kerajaan di philipina selatan pada abad 16 karena daerah kepulauan di kabupaten sitaro dalam jajahan bajak laut kerajaan "Mindano ".pulau Biaro dalam bahasa shashara ( samaran ) adalah Korlo - Korlo atau pulau tampa pepohonan ( ket - tuturan warga) 

Kecamatan Biaro terdiri dari 5 (lima) desa atau Kampung yang memiliki pemberian sejarah nama desa atau kampung sebagai berikut : 

1, Desa atau Kampung lamanggo 
 Nama desa lamanggo berasal dari suku kata " Ni wanggohi dialeg masyarakat lokal tagulang pulau yang berdekatan jaraknya artinya sesuatu yang di benturkan atau di banting , di buang , tuturan warga konon ketika dulu pulau biaro dalam bentuk pemerintahan masih tergabung dengan kerajaan tagulandang pada suatu ketika putri raja murka atau marah kepada para dayang- dayangnya ia membuang atau membenturkan piring atau alat makan kelantai istana , sebutan lain nama lamanggo juga berasal dari sejenis belalang hutan dan tampak di sebuah tanjung di pulau biaro yang nama tanjungnya menyerupai seekor hama belalang sembah .


2, Desa atau Kampung " Karungo " 
 Desa Karungo memiliki nama sejarah dari kata "Korongonge" bahasa lokal tagulandang yang berarti paling dekat nama itu melekat dan selalu di lafalkan ketika masyarakat lokal tagulandang hendak menyeberang pulau biaro dari sisi selatan menggunakan perahu atau sampan .itulah menjadi nama dari desa atau kampung Karungo .( ket - tuturan warga ) 

3, Desa atau Kampung Dalisaheng kata Dalinsaheng berasal dari kata linsaha nama seorang pemberani yang di akui oleh masyarakat pulau biaro sebagai Dotu atau nenek moyang sebagai seorang yang memiliki kekuatan ghaib atau supranatural , mistik ia bermukim diatas lereng bukit wukiri atau bukit sebelah kiri diatas pulau ini sebagai seorang penjaga bernama linsaha berarti terdengar suara atau tampa di lihat mata saat bertarung mengusir para bajak laut dari kerajaan Mindano

4, Desa atau Kampung "Tope "
 Nama Desa atau Kampung" Tope "berasal dari suku kata Manope atau bersembunyi kampung ini adalah kampung yang memiliki hutan bakau yang lebat atau tumbuh- tumbuhan mangrove dan sangat cocok di gunakan penduduk setempat dari serangan bajak laut dan lama kelamaan membentuk sesuatu pemukiman penduduk dan mereka menamai kampung ini Tope dari kata manope yang berarti membelah atau memotong kayu juga membuka lahan cerita lain juga kata manope berasal dari kegiatan warga membuka lahan bakau baik untuk keperluan kayu bakar atau untuk di jadikan tempat perhunian pemukiman .( ket- tuturan warga) 

5, Desa atau Kampung Buang nama desa atau kampung" Buang ' berasal dari suku kata Pumbawuang bahasa daerah lokal yang berarti tempat mengamati atau tempat pengintaian , ini dilakukan warga saat mengamati ada yang datang dari seberang sisi selatan pulau ini dari kehadiran para bajak laut atau siapa saja yang berkunjung ke pulau Biaro , selain itu juga tempat ini sebagai tempat untuk mengamati keberadaan cuaca dalam mengamati arah angin yang bertiup serta untuk para nelayan yang hendak melaut atau melakukan perjalanan laut .

Dari keseluruhan wilayah pesisir laut pulau biaro memiliki keunikan tanjung yang tertata apik untuk para lele sebagai mosaik rapi indah lekukan gugusan pulau karang ini ketika kita hendak melalukan snorkeling atau kegiatan diving penyelaman , yang begitu menyegarkan adalah air laut pulau ini begitu jernih namun puncak keindahan sebenarnya ada di bawah laut bila beruntung anda akan di temani anak hiu pada kedalaman 2 sampai 3 meter tak perlu takut hanya memastikan tidak darah di sekitar tubuh maka para penyelam di pantai pulau biaro ada banyak titik penyelaman sehingga tak cukup sehari untuk menikmati indah surga di bawah laut pulau biaro 

Pulau biaro ini juga di juluki pulau ikan karena kekayaan ikan yang ada di dalam bawah laut nya mencapai ribuan spesies ikan dan biota laut serta karang yang indah , pulau ini juga disebut pulau mutiara pernah suatu ketika di jadikan tempat penangkaran mutiara karena spesies kerang biak di bawah laut nya melimpah , 

Sungguh tidak cukup waktu bagi kami team espedisi mengurai sejumlah keunikan dan daya tarik pulau ini sungguh kekayaan alamnya terindah sebagai anugrah sang pencipta .
 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 742/SWY Laksanakan Patroli di Perbatasan darat RI-RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas