Tanah Datar, INDONEWS.ID -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Suhajar Dewantoro, berkunjung ke kabupaten Tanah Datar.
Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM bersama Ketua TP PKK Kabupaten Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra Elizar, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Abdul Hakim, Kepala Dinas Kominfo Yusrizal, Kepala Dinas Koperindag Hendra Setyawan, Sekretaris Badan Keuangan Daerah Wina Martayeni, dan Sekretaris Badan Pendapatan Daerah di gedung Indo Jalito Batusangkar
Bupati Tanah Datar Eka Putra menyebutkan kabupaten Tanah Datar merupakan kabupaten terkecil di Sumatera Barat, dengan penduduk sekitar 380 ribu jiwa, dan luas sekitar 133.600 hektar, sebenarnya termasuk berpenduduk padat, yang sebahagian besar hidup dengan mata pencaharian sebagai petani.
“Dalam penerapan program-program tata pemerintahan yang baik di masyarakat, tentu sangat dibutuhkan berbagai inovasi.
Kami berupaya menerapkan program-program yang langsung menyentuh kehidupan masysarakat,"
Selama dua tahun ini dirinya selalu belajar serta terus membangun sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Sepuluh program unggulan sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat, penyelesaian tapal batas, peningkatan pendapatan daerah yang tahun 2022 sebesar 160 Milyar lebih, menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Daerah," ujarnya.
Bupati Eka juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kunjungan yang dilakukan oleh Sekjen Kemendagri bersama rombongan. "Kami merasa tersanjung atas kehadiran bapak bersama rombongan disini, apalagi langsung menindaklanjuti beberapa permasalahan daerah yang menjadi kewenangan Kemendagri,"
Sekjen Kemendagri Suhajar Dewantoro memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bupati Eka Putra, atas berbagai capaian dan inovasi yang telah dilakukan, walaupun baru menjabat selama dua tahun.
Tanah Datar sudah terkenal dengan Pertanian dan Pariwisatanya dinilai telah mampu membangun jalur distribusi dan jejaring.
“Ini penting bagi sebuah daerah, karena kepala daerahnya mampu berinovasi, sehingga membuat daerah tersebut menjadi magnet untuk mendatangkan berbagai kunjungan,” ungkapnya
Dalam kunjungannya Sekjen Suhajar di dampingi Kepala Biro (Karo) Organisasi dan Tatalaksana, Kepala Biro (Karo) Perencanaan Bachril Bakri, Kepala Pusat Penerangan Benni irwan, Kapus PPSDM Bukittinggi Sarjayadi, Plh. Kapusdatin Afrijal Dahrin, Plh. Direktur FKKPD dan Plh. Direktur Otonomi Khusus serta, pejabat lainnya.
Saat menyinggung masalah perbatasan daerah, Ia mengatakan bahwa masih ada 400 daerah di Indonesia yang permasalahan tapal batasnya belum selesai.
“Perbatasan daerah sejak digulirkannya otonomi sampai saat ini masih tersisa 400 daerah, salah satunya termasuk Tanah Datar dengan Kabupaten Solok. Penyelesaiannya bukan persoalan dekat atau jauh, tetapi lebih kepada sejarah dan budaya, justru itu diharapkan akan tumbuh konsensus dan sinergi antar daerah, (M.Datuk)