Jakarta, INDONEWS.ID - PT Permodalan Nasional Madani atau PNM, sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang penyaluran pembiyaan menargetkan mencetak laba hingga Rp480 miliar pada quartal I 2023.
"Saya angka pastinya lupa, bottom line di atas Rp460 miliar sampai Rp480 miliar, itu kuartal I," kata Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi di Jakarta, Jumat (14/4).
Ia pun optimis target itu bisa tercapai. Sebab, target pasar PNM, yakni pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pun terus berkembang.
Dengan perkembangannya, jumlah UMKM yang meminta pinjaman ke PNM pun tak kalah besar.
Arief menambahkan kondisi ekonomi yang masih tak menentu tidak akan terlalu mengganggu pada pembiayaan PNM.
Menurutnya, ketidakpastian ekonomi imbas perang Rusia-Ukraina hingga ancaman resesi tak terlalu mempengaruhi sektor informal, termasuk UMKM.
Arief menilai yang paling terpengaruh dari resesi adalah sektor formal. Dengan begitu, untuk tetap bertahan, pengusaha bertransformasi dari usaha formal ke informal.
"Kalau sampai sektor formal terganggu, dia harus putar haluan, harus bertahan, nah kami harus hadir bantu mereka," kata Arief.
Adapun PNM dan entitas anak membukukan laba tahun berjalan senilai Rp992,29 miliar pada 31 Desember 2022 lalu. Arief mengaku terkejut dengan pendapatan itu karena melebihi ekspektasinya.
Sementara per Februari 2023, jumlah nasabah PNM Mekar telah mencapai 14,25 juta orang. Sedangkan, nasabah ULaMM mencapai 163,35 ribu orang.
Selanjutnya, pinjaman yang beredar atau outstanding loans PNM mekar mencapai Rp37,52 triliun per februari 2023. Sedangkan, outstanding loans ULaMM mencapai Rp5,51 triliun.
Untuk disbursement, mencapai Rp12,1 triliun penyaluran PNM Mekar dan Rp287,6 miliar untuk penyaluran ULaMM.