Jakarta, INDONEWS.ID - Mitra Seni Indonesia (MSI) menggelar festival seni dan bazar, adapun tujuan dari festival tersebut guna melestarikan budaya nasional dari 'rongrongan' budaya asing. Menurut Ketua Umum MSI, penetrasi budaya asing begitu muda masuk ke kalangan muda kita lewat teknologi, karena itu kami sebagai pencinta seni wajib mengangkat budaya nasional sebagai tuan rumah di negeri sendiri.
Demikian ungkap Sari Ramdani saat ditemui di festival budaya yang digelar di LPPI, Kemang, Jakarta Selatan. Menurutnya, tujuan dari penyelenggaraan fratival seni dan bazar guna melestarikan budaya nasional, seperti misi MSI yaitu melestarikan dan mengembangkan budaya Indonesia. Anggota MSI 85 persen mrrupakan ibu-ibu, pihaknya percaya bila ibu akan menurunkan jiwa seninya ke anak-anaknya. Jadi kami yakin budaya tak akan luntur di jiwa rakyat, asalkan kita tetap melestarikan budaya tersebut.
Saat ini pengaruh budaya asing begitu kuat, apalagi adanya akses internet yang memudakan generasi muda kita menyerap budaya itu. Maka kami pun berupaya memperkuat budaya naaional dengan mengadakan festival seni dam bazar. Kami pun mengajak generasi muda untuk terlibat dalam pegelaran kali ini.
festival ini merupakan gelaran kedua yang diselenggarakan MSI, sebelumnya di 2019. Karena pandemi covid acara rutin MSI ditiadakan, usai Indonesia menilai covid bukan lagi pandemi, MSI pun melaksanakan kegiatan rutin tersebut.
"Melihat antusias masyarakat, kami para pengurus MSI berencana mengagendakan kegiatan ini sebagai kegiatan rutin MSI. Dan tahun fepan kita akan menyelenggarakannkegiatan ini lebih baik lagi, lebih banyak lagi pesertanya, dan lebih banyak lagi pengunjungnya", tandasnya pada indonews.id kala ditemui di sela-sela pagelaran busana.
Dikatakan, MSI merupakan pecinta, pelaku, dan pemerhati seni dan budaya nasional, berdiri sejak 9 Agustus 2007. Ini merupakan perayaan 16 tahun MSI dan memiliki 958 anggota dengan 11 jenis kesenian dan memiliki kelompok pelatihan sebanyak 20 grup.
Ia menjelaskan, peserta bazar merupakan anggota MSI sendiri bukan dari kalangan lain, karena anggota MSI juga memiliki usaha seperti kerajinan, pelatihan tari, maupun di bidang kuliner. Di festival ini kami mengadakan talk show, peragaan busana, serta penampilan seni dan budaya nasional.
"Di hari terakhir ini kami menggelar acara khusus anak-anak, guna memperingati hari anak nasional dan juga hari keluarga MSI. Acara hari terakhir dimeriahkan anak-anak penyandang down syndrome dari yayasan Syndrome Down Indonesia", ungkapnya.
Ia pun berharap, pihaknya membantu pemerintah melestarikan budaya nasional, seringnya kita mengenalkan budaya nasional, pengaruh budaya asing bisa kita hindari. Semoga dwngan penyelenggaraan ini, generasi muda kita tidak mudah menerima pengaruh budaya dan makin cinta dengan seni dan budaya nasional.