Jakarta, INDONEWS.ID - Indonesia kembali merayakan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Negara RI. Seperti lazimnya, perayaan tersebut dirayakan dengan penuh kegembiraan, dan sukacita.
Di masyarakat, kegembiraan tersebut dirayakan dengan menggelar berbagai macam aktivitas perlombaan. Tentunya tak lupa pula mereka ikut mengikuti pengibaran bendera, lambang negara Republik Indonesia.
Di saat peringatan HUT Kemerdekaan RI tersebut, selalu terngiang-ngiang di telinga kita pertanyaan tentang arti kemerdekaan bagi bangsa, maupun bagi pribadi kita masing-masing.
Pertanyaan itu pula yang muncul dalam diri “orang kedua” di Kabupaten Belitung. Dia adalah Wakil Bupati Kabupaten Belitung periode 2019-2023, Isyak Meirobie.
Kemerdekaan bagi juru bicara pribadi bidang “Sport Tourism” Sandiaga S. Uno itu terdiri dari empat kata yang saling berkaitan yaitu: eksistensi, ekspektasi, ekspresi, dan sinkronisasi.
“Kemerdekaan adalah eksistensi, ekspektasi, ekspresi dan sinkronisasi antara pikiran, hati, perkataan dan perbuatan yang kita rasakan maupun yang kita tujukan kepada pribadi, sesama, Bangsa dan Negara,” ujar Ketua Umum DPP Asosiasi Wisata Olahraga dan Minat Khusus Indonesia (ISSITA) itu.
Kemerdekaan, menurutnya, bisa dicapai apabila kita telah berhasil menetapkan batasan yang ingin diraih dan dicapai. “Merdeka bukan berarti bebas, tapi merdeka adalah tanggung jawab,” katanya.
Untuk mencapai arti kemerdekaan tersebut, kata putra kelahiran Belitung ini, dirinya selalu berpegang pada Tuhan.
“Untuk mencapainya saya selalu berpegangan pada rasa takut akan Tuhan,” katanya.
Pada momentum tahun politik ini, alumni program studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Tarumanegara (Untar) ini mengatakan, kemerdekaan harus diwujudkan melalui kebebasan memilih sesuai hati nurani dan kebutuhan bangsa dan negara.
“Kemerdekaan dalam hal dipilih dan memilih sesuai konstitusi dan nurani serta membaca kebutuhan masa yang akan datang bagi bangsa dan negara,” pungkasnya. ***