INDONEWS.ID

  • Senin, 11/12/2023 18:32 WIB
  • Memahami Makna Hasil Survei Elektabilitas Paslon-paslon Pilpres 2024

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Memahami Makna Hasil Survei Elektabilitas Paslon-paslon Pilpres 2024

Oleh Muhammad AS Hikam

Opini, INDONEWS.ID - Kenapa survei-survei elektabilitas paslon No. 2 unggul dibanding paslon-paslon No 1 dan No 3? Salah satu penjelasannya adalah kampanye model bagi-bagi BLT & sembako dari pihak paslon No. 2 memang efektif.

Demikian pula janji makan dan minum susu gratis masih cukup memikat bagi sebagian rakyat. Setidaknya, bagi sekitar 26 juta penduduk RI (9%) yang tergolong miskin.

Penduduk miskin perdesaan dan perkotaan, hemat saya, TAK BEGITU tertarik dengan kampanye bermuatan gagasan-gagasan rumit dan janji-janji muluk perbaikan ekonomi serta perubahan-perubahan kualitas kehidupan mereka.

Namun mereka lebih memprioritaskan penyelesaian keperluan-keperluan mendesak dan subsistens di sini dan sekarang (here and now). Jika ini ditambah dengan seruan-seruan bernuansa loyalitas primordial, susah untuk ditandingi oleh semua model kampanye muluk-muluk dan ideologis.

Sosiologi politik di Indonesia masih belum beranjak dari fakta pentingnya pemenuhan kebutuhan pokok kendati ia sudah merdeka 78 tahun dan sebagai negara yang layak jadi anggota G20 bahkan OECD.

Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan sebagian elite, makin membuat janji-janji di masa kampanye politik sebagai ilusi kosong. Bagi rakyat miskin, kesempatan untuk mendapat bagian kue yang nyata ya hanya saat-saat seperti ini.

Negara, aparat negara, dan elit yang berkuasa bersama para oligark dan pendukungnya memanfaatkan momen ini dengan efektif dan tanpa malu-malu. Dengan topangan sistem legal formal serta kooptasi politik yang massif maka normalisasi praktik-praktik lancung berlangsung tanpa tantangan berarti. Tujuan akhirnya, apalagi kalau bukan mendapat dukungan suara mayoritarian utk memperpanjang dan melanggengkan kekuasaan.

Akibatnya, perjalanan bangsa Indonesia hanya akan berputar-putra dalam sebuah wahana negara yang terjebak dalam kemandegan dan involusi yg lama. Jika kondisi demikian terus bertahan, bukan tak mungkin negeri ini akan masuk dalam daftar barisan negara-negara yang gagal (failed states) walaupun punya modal SDA yg sangat kuat.

Adakah jalan keluar dari lingkaran setan dan jebakan negara gagal tsb? Belajar dari sejarah bangsa-bangsa yang pernah mengalami proses involusi seperti ini barangkali adalah salah satunya.

Bagaimana negara-negara di Eropa Timur, Amerika Latin, dan Afrika dll berusaha menemukan jalan tsb, baik yg berhasil maupunnyg masih belum. Jalan demokrasi konstitusional yang substansial dan dibarengi dengan orientasi negara kesejahteraan (welfare state) adalah salah satunya. IMHO

Simak tautan ini:

1. (https://kabar24.bisnis.com/read/20231211/15/1722670/elektabilitas-prabowo-gibran-unggul-di-5-survei-terakhir-tapi-belum-capai-50)
2. (https://nasional.kompas.com/read/2023/12/11/05433671/survei-litbang-kompas-elektabilitas-prabowo-gibran-393-persen-anies-muhaimin?utm_source=dlvr.it&utm)
3. Survei Litbang "Kompas": Alasan Naiknya Elektabilitas Prabowo dan Turunnya Suara Ganjar https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/11/104500565/survei-litbang-kompas-alasan-naiknya-elektabilitas-prabowo-dan-turunnya
4. Survei Litbang "Kompas": Alasan Naiknya Elektabilitas Prabowo dan Turunnya Suara Ganjar https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/11/104500565/survei-litbang-kompas-alasan-naiknya-elektabilitas-prabowo-dan-turunnya
5. Survei Litbang Kompas: Efek Jokowi Dongkrak Elektabilitas Prabowo https://www.kompas.tv/nasional/467994/survei-litbang-kompas-efek-jokowi-dongkrak-elektabilitas-prabowo

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Penyelundupan 560 Liter BBM Subsidi Digagalkan Pos Siliwan Satgas Yonif 742/SWY di Perbatasan RI-RDTL
Lepas Suhajar sebagai Sekjen Kemendagri, Mendagri Apresiasi Kinerja dan Loyalitas
Purna Tugas sebagai Sekjen Kemendagri, Suhajar Sampaikan Terima Kasih kepada Mendagri dan Jajaran
Pj Bupati Maybrat hadiri Acara Pengantar Tugas Sekjen Kemendagri
Mendagri Lantik Suhajar sebagai Wakil Rektor IPDN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas