INDONEWS.ID

  • Rabu, 13/03/2024 15:36 WIB
  • World Water Forum 2024: Indonesia Usung Riset dan Inovasi Dalam Mengatasi Krisis Air

  • Oleh :
    • very
World Water Forum 2024: Indonesia Usung Riset dan Inovasi Dalam Mengatasi Krisis Air
Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN Mego Pinandito. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Isu krisis air saat ini menjadi pembahasan dunia global yang harus dicarikan solusi bersama. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Republik Indonesia terus memperkuat riset dan inovasi mengatasi krisis air, serta memberikan dukungan penuh melalui kegiatan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18 hingga 24 Mei 2024 mendatang.

“Pertemuan kita hari ini pun menjadi bagian dari upaya kita menyambut World Water Forum nanti. Kami melihat bahwa peran riset dan inovasi menjadi penting untuk mencari solusi mengatasi krisis air,” ujar Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN Mego Pinandito pada konferensi pers bertajuk "Riset dan Inovasi Solusi Krisis Air" yang digelar secara daring Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Baca juga : Siti Zuhro: Lembagakan Hak Angket Agar Ada Pertanggungjawaban Pemilu, Bukan dengan Kerusuhan

Mego mengakui jika di Indonesia perubahan iklim ini terus menampakkan dampaknya yang ditandai oleh suhu yang terus meningkat sebesar 0,3 derajat celcius dengan curah hujan yang juga terus menurun setiap tahun sebesar 2% – 3%.

“Musim penghujan menjadi lebih pendek dan sebaliknya musim kemarau perlahan-lahan menjadi lebih panjang. Perubahan ini tentu berdampak pada proses hidrologi dan sumber daya air, perubahan siklus air, kenaikan suhu bumi, kenaikan muka air, dan terjadinya iklim ekstrim,” ujarnya.

Baca juga : Hanya Sibuk Jelang Pemilu, Siti Zuhro: Undang-Undang Parpol Perlu Direvisi

Mego pun menegaskan jika mengatasi krisis air harus dilakukan bersama-sama, sinergi dan kolaborasi berbagai lembaga terkait. “Perubahan iklim menimbulkan efek yang sangat besar bagi pembangunan dan keamanan manusia,” katanya.

Dalam kaitannya dengan World Water Forum nanti, katanya, perubahan Iklim tentu berdampak pada ketersedian Sumber Daya Air (SDA), sehingga Indonesia perlu menggaungkan aksi bersama untuk mengendalikannya.

Baca juga : Pusdiklat Tekfunghan Badiklat Kemhan Bekerja Sama dengan LAN RI dan BRIN Buka Workshop Karya Tulis Ilmiah

Indonesia bisa mendorong aksi nasional yang telah dilakukan dan menjadi contoh pada World Water Forum ke-10 nanti, yaitu dengan adanya peran pemerintah bersama para pihak termasuk masyarakat. Pendekatan sinergi dilakukan melalui pengembangan wilayah atau tata ruang, pembangunan sektoral, penguatan inisiasi komunitas, dan bisnis hijau.

"Pengendalian perubahan iklim didukung kolaborasi antara pemerintah, swasta dan juga masyarakat untuk membantu pengelolaan sumber daya air yang lebih efektif," terang Mego.

Aksi sinergi dan kolaborasi akan meningkatkan manajemen prasarana sumber daya air dalam rangka mendukung penyediaan air dan ketahanan pangan. Kemudian disaster risk management banjir, tanah longsor, dan kekeringan yang semakin terukur. Lalu meningkatkan manajemen dan pengembangan prasarana sumber daya air untuk pengendalian daya rusak air.

Namun, yang terpenting adalah mampu pendorong kesadaran dan peran serta masyarakat tentang penyelamatan air, serta ketersediaan dan akses terhadap data dan informasi terkait dampak perubahan iklim.

“Intinya memang mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim terhadap sumber daya air menjadi sangat penting dan harus dikuatkan,” ujar Mego.

Langkah tersebut akan mampu menginventarisasi tempat pengambilan air baku untuk air minum di sungai (intake) dan daerah irigasi yang terkena dampak kenaikan muka air laut dan upaya-upaya penanganannya. Kemudian secara berkesinambungan akan memperbaiki jaringan hidrologi di tiap wilayah sungai sebagai pendeteksi perubahan ketersediaan air maupun sebagai perangkat pengelolaan air dan sumber air.

“Dengan mitigasi dan adaptasi akan menginventarisasi daerah aliran sungai (DAS) yang mengalami pencemaran namun tingkat penggunaan airnya sangat tinggi untuk ditentukan prioritas penanganannya. Yang paling penting adalah melanjutkan gerakan hemat air untuk segala keperluan air minum, domestik, pertanian, industri, pembangkit listrik, dan sebagainya,” ujar Mego.

Pada kesempatan tersebut, Mego pun berharap daerah di Indonesia bahkan dunia bisa melihat pengelolaan SDA berbasis masyarakat yang dilakukan di Bali dengan sistem Subak.

Sistem pengairan dengan Subak berkembang dalam pengaruh nilai agama Hindu dan suatu kearifan lokal. Petani dapat hidup serasi dengan alam agar memperoleh hasil panen optimal. Pola pertanian sesuai lanskap Bali, terutama dalam penciptaan sawah berundak-undak. Masyarakat mengelola pengairan lahan pertanian sesuai kondisi kontur daerah, dengan cara membuat terasering di lereng bukit dan menggali kanal untuk mengairi lahan, sehingga memungkinkan mereka untuk menanam padi.

“Sistem ini dapat diterapkan di daerah manapun dengan penyesuaian kearifan lokal yang ada, dan bisa diperkuat dengan pemanfaatan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kemampuan dan budaya masyarakatnya,” ujar Mego

Maka itu, BRIN dikatakan Mego telah membuat skema-skema untuk mengajak kolaborasi dan kerja sama negara-negara maju dan berkembang dalam agenda Word Water Forum bagaimana menangani perubahan iklim terkait pengelolaan sumber daya air melalui progrem riset skala internasional. ***

Artikel Terkait
Siti Zuhro: Lembagakan Hak Angket Agar Ada Pertanggungjawaban Pemilu, Bukan dengan Kerusuhan
Hanya Sibuk Jelang Pemilu, Siti Zuhro: Undang-Undang Parpol Perlu Direvisi
Pusdiklat Tekfunghan Badiklat Kemhan Bekerja Sama dengan LAN RI dan BRIN Buka Workshop Karya Tulis Ilmiah
Artikel Terkini
Perkuat Perencanaan Pembangunan, Kemendagri Ajak Pemda Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Menko Airlangga Sampaikan Sukses Indonesia Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Stabilitas Politik, dan Lanjutkan Upaya Transisi Energi
UU DKJ Disahkan, Fahira Idris Soroti Pentingnya Dana Abadi Kebudayaan
Kawal Musrenbang di Riau, Kemendagri Tekankan Pentingnya Pembangunan Berbasis Partisipatif
Pataka 83 Gelar Halal bi Halal, Silaturahmi sekaligus Temu Kangen
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas