INDONEWS.ID

  • Selasa, 30/04/2024 08:05 WIB
  • Menko Airlangga Diskusi dengan Dunia Usaha di London, Update Ekonomi Politik dan Dorong Keberlanjutan Bisnis di Indonesia

  • Oleh :
    • luska
Menko Airlangga Diskusi dengan Dunia Usaha di London, Update Ekonomi Politik dan Dorong Keberlanjutan Bisnis di Indonesia

London, INDONEWS.ID - Memenuhi undangan Asia House, perkumpulan pebisnis dan grup pemikir Inggris, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengupas keberlanjutan program dan kebijakan ekonomi Indonesia Pemerintahan baru pasca pemilu. Komunitas bisnis Inggris dalam Asia House yang banyak didominasi sektor keuangan dan perbankan secara regular 
mengundang menteri dan petinggi pengambil kebijakan Indonesia untuk menjaring informasi 
dinamika politik dan ekonomi yang menjadi kompas investasi mereka di Indonesia.

Mengawali paparannya, Menko Airlangga membagikan situasi terkini Indonesia yang telah 
menggelar pemilu diikuti lebih dari 200 juta pemilih hanya dalam satu hari. Kurun waktu 3 jam 
hasil pemilu sudah diketahui hitung cepat alias quick account dengan hasil akurat dari perhitungan manual. Menko Airlangga menekankan besarnya wilayah Indonesia dibandingkan wilayah Eropa bagian Barat dan tambahan 5 juta penduduk pertahun sebagai modalitas besar Indonesia.

Baca juga : Gelar Rapat Internal di Istana, Indonesia Semakin Siap Berproses Menjadi Anggota OECD

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan perkembangan ekonomi terkini 
Indonesia, perkembangan politik domestik, dan keberlanjutan kebijakan pasca pemilu 2024. 

Di tengah perubahan geopolitik dan lingkungan global yang tidak menentu, Menko Airlangga 
menyampaikan wawasan mengenai prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dimana  perekonomian Indonesia tumbuh sekitar 5% selama delapan kuartal terakhir berturut-turut.

Baca juga : Di Hadapan Media Jerman, Menko Airlangga Sebut Investasi Tidak Memiliki Bendera, Indonesia Membuka Peluang Investasi dari Semua Pihak

Disampaikan bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh di atas 5% pada tahun 2024 dan seterusnya, dengan tingkat inflasi yang terkendali pada kisaran 2,5%+/-1%. Kepercayaan dunia usaha global terhadap Indonesia juga sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan peringkat investasi yang baik dari berbagai lembaga pemeringkat. Misalnya, Moody’s menerbitkan Baa2 Stable Outlook untuk Indonesia pada 16 April 2024, sedangkan Fitch dan JCR memberikan rating BBB, stabil pada Maret 2024. Ketahanan sektor eksternal juga tetap terjaga, ditandai dengan cadangan devisa yang tetap tinggi yaitu sebesar USD136 miliar. Neraca perdagangan 
Indonesia juga terus mencatat surplus dalam 46 bulan terakhir (pada Februari 2024 sebesar 
USD870 juta).

Diskusi juga menyoroti kemajuan Indonesia dalam mencapai aksesi Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) serta kemitraan ekonomi lainnya. Proses aksesi Indonesia ke OECD menjadi fokus penting bagi dunia usaha yang tertarik dalam kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Proses aksesi diharapkan dapat menjadi katalisator untuk mendorong peningkatan pendapatan per kapita Indonesia. Selain itu, keanggotaan Indonesia dan penyelarasan peraturan dengan standar OECD juga diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat umum, seperti meningkatkan nilai investasi, mendorong UMKM, 
hingga meningkatkan kualitas SDM.

Baca juga : Bertemu Duta Besar RRT untuk Indonesia, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama di Bidang Pengolahan Nikel

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan kebijakan Indonesia terkait lingkungan hidup dan keberlanjutannya. “Kami berada di garis depan dalam menyuarakan 
keprihatinan serius dan ketidaksetujuan terhadap Peraturan Bebas Deforestasi UE (EUDR),” tegas Menko Airlangga. 

Penerapan EUDR jelas akan merugikan dan merugikan komoditas penting perkebunan dan 
kehutanan Indonesia seperti kakao, kopi, karet, produk kayu, dan minyak sawit. Langkah 
Pemerintah Indonesia tersebut telah mendapat dukungan dari negara-negara yang berpikiran 
sama, salah satunya Amerika Serikat (AS).

Sebanyak 20 dari 27 Menteri juga menyerukan 
penundaan EUDR, yang disampaikan pada Rapat Dewan Konfigurasi Dewan Perikanan Pertanian (AGRIFISH).

Terkait dengan hasil pemilu tahun 2024, Menko Airlangga menjelaskan tentang kesinambungan kebijakan ekonomi dan stabilitas politik di Indonesia. Pemerintah Indonesia akan fokus pada perbaikan kebijakan-kebijakan spesifik seperti penguatan peran manufaktur melalui penguatan ekosistem EV, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri, hilirisasi komoditi, dan produk lainnya.

Acara ini menjadi forum yang sangat berharga bagi para pemimpin bisnis untuk mendapatkan  pemahaman yang lebih dalam mengenai kondisi ekonomi dan politik di Indonesia serta 
peluang-peluang bisnis yang tersedia di negara tersebut.

Hadir mendampingi Menko Airlangga diantaranya yakni Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi, Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Edwin Manansang, dan Pejabat Kemenko Perekonomian Lainnya.

Artikel Terkait
Gelar Rapat Internal di Istana, Indonesia Semakin Siap Berproses Menjadi Anggota OECD
Di Hadapan Media Jerman, Menko Airlangga Sebut Investasi Tidak Memiliki Bendera, Indonesia Membuka Peluang Investasi dari Semua Pihak
Bertemu Duta Besar RRT untuk Indonesia, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama di Bidang Pengolahan Nikel
Artikel Terkini
Pemprov Papua Barat Daya Serahkan Bantuan Mobil Angkutan Umum untuk Pedagang Mama Papua di Maybrat
Rapat Koordinasi Nasional Bahas Netralitas ASN dalam Pilkada Serentak 2024
Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas