Jakarta, INDONEWS.ID - Sosok H. Aris Muhammad SH bagi sebagian orang awam mungkin tidak pernah diperhitungkan sebelumnya dalam kancah politik Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun, siapa sangka pria kelahiran Bima 1962 ini sering berbuat dan peduli terhadap masyarakat Nusa Tenggara Barat.
Dengan sikap tulusnya, kepedulian dalam menjalankan segala pekerjaan membuat dirinya dapat diterima disemua kalangan. Bahkan mayoritas tokoh masyarakat dan pemuka adat di Nusa Tenggara Barat mendorongnya untuk menjadi Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Dorongan agar Aris Muhammad maju dalam Pilkada NTB 2018 disampaikannya dalam slahturahmi dengan masyarakat di Mataram beberapa waktu lalu. Namun, Aris Muhammad menegaskan sampai hari ini belum memiliki pasangan dalam pilkada nanti.
Keyakinan tersebut berdasarkan hasil pertemuan dengan berbagai kelompok masyarakat serta para tokoh agar maju menjadi calon Wakil Gubernur NTB mendatang. “Dari diskusi serta sosialisasi yang telah dilakukan, masyarakat di Bima dan Dompu sangat mendukung saya untuk maju dalam Pilkada NTB 2018,” ujarnya kepada INDONEWS di Jakarta, Jumat (23/6/2017).
Lebih-lebih keluarga besarnya di Dompu dan Bima ketika mengetahui akan maju dalam pemilihan mendatang menyambut baik bahkan mendukungnya dengan ikut mensosialisasikan kepada masyarakat lainnya. Sebagai putra asli NTB, Aris Muhammad melihat momentum pilkada sebagai bentuk regenerasi kepemimpinan untuk melanjutkan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar lebih baik.
Selain itu, pria yang sukses menjadi pengusaha nasional ini, juga bertekad memajukan NTB jika nanti diberi kepercayaan menjadi Wakil Gubernur. Salah satu program yang ingin dilakukannya adalah Pendidikan, Kesehatan, Pembangungan infrastruktur hingga pariwisata.
“Meski APBD untuk NTB tidak terlalu besar, namun nantinya Kita akan mendorong masyarakatnya untuk bisa membangun NTB tanpa menggunakan APBD. Karena masyarakat NTB merupakan masyarakat pekerja keras dan memiliki sumber alam yang bisa dikembangkan,” katanya
Dengan niat ketulusan pada setiap langkahnya dalam membantu sesama, tidak heran membuat dirinya dipercaya DPP Partai Bulan Bintang (PBB) untuk menjadi Bendahara Umum.
"Saya tak pernah menyangka akan diberi amanat yang cukup berat sebagai bendahara umum. Tapi karena amanat itu datang dari pak Yusril, saya tak bisa menolaknya," tutur Aris.
Selain karena permintaan langsung dari Yusril, bergabungnya Aris ke PBB karena faktor historis. Dimana sang kakek yang bernama Yasin Idris adalah seorang tokoh Partai Masyumi di Nusa Tenggara (meliputi NTB, NTT dan Provinsi Bali).
"Jadi saya bergabung dengan PBB juga karena kakek saya pernah aktif dan memimpin Partai Masyumi," papar Aris.
Hal lain yang membuatnya mau bergabung dengan PBB karena partai tersebut punya visi dan misi menegakkan keadilan dan mewujudkan kepastian hukum. "Insya Allah pada pemilu 2019, PBB akan bangkit kembali," pungkas Aris. (hdr)
