ilustrasi Mapolda Sumut (ist)
Medan, INDONEWS.ID – Untuk mengungkap peristiwa penyerangan di Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Sumut), pada Minggu (25/6/2017) kemarin pihak kepolisian menggunakan rekaman video dari sejumlah CCTV yang terpasang di sekitar lokasi.
Menurut Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting, dalam rekamanan CCTV kedua tersangka penyerang, Ardial Ramadhan dan Syawaludin Pakpahan melompati pagar tembok di depan kompleks Markas Komando. Mereka, kemudian berjalan mengendap-endap menuju Pos III.
Kedua pelaku, kata Rina, kemudian menyerang Aiptu M. Sigalingging yang sedang beristirahat di kamar pos penjagaan itu. Pelaku menyerang dengan senjata tajam dan sempat membakar bangunan pos. “ Dalam penyerangan itu, Aiptu Sigalingging sempat melawan penyerang, namun dia kalah dan akhirnya tewas dengan luka di pipi kanan, dagu, leher atas, dan dada kiri,” kata Rina di Mapolda Medan, Senin (26/6/2017).
Dalam perkelahian yang tidak seimbang itu, kata Rina, rekan korban Brigadir Polisi E. Ginting yang berada di luar pos segera masuk pos dan menemukan Aiptu Sigalingging sudah penuh luka dan meninggal dunia. Brigadir Ginting pun diserang kedua pelaku menggunakan senjata tajam. Dia melawan juga sembari berteriak meminta bantuan kepada rekan-rekannya di luar.
“Anggota Brimob dari Pos Jaga II yang sedang patroli dekat Pos Jaga III langsung menembak pelaku terduga teroris, satu meninggal dunia di tempat terkena luka tembak di bagian dada, dan satu pelaku lainnya luka tembak di kaki bagian paha, dan masih hidup,"jelas Rina.
Dalam kesempatan itu, Rina juga membantah, jika ada anggapan yang menyebutkan bahwa pengamanan Markas Polda agak longgar pada Minggu dini hari itu. Soalnya penjagaan sudah sesua standar operasional dan prosedur. Petugas yang siaga pun komplet terdiri personel Pelayanan Markas, Samapta Bhayangkara, dan Brigade Mobile.(hdr)
