Helikopter jenis Dauphin milik Basarnas terjatuh di Kabupaten Temanggung. (Foto: Tribunnews.com)
Semarang, INDONEWS.ID - Jenazah delapan korban jatuhnya helikopter Basarnas di Jawa Tengah menjalani proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.
Delapan jenazah tersebut tiba di rumah sakit di Semarang secara bergiliran pada Senin (3/7) dini hari.
Seperti dikutip Antara, keluarga korban, termasuk Kepala Basarnas Jawa Tengah Agus Haryono menyambut kedatangan jenazah dalam suasana haru.
Identifikasi itu dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVi) Polda Jawa Tengah.
Sebelumnya, helikopter jenis Dauphin milik Basarnas dilaporkan terjatuh di Kabupaten Temanggung.
Heli berwarna orange tersebut disiagakan di pintu keluar tol Gringsing, Kabupaten Batang, selama arus mudik dan balik Idul Fitri 1438 Hijriah.
Heli tersebut rencananya bertolak ke Banjarnegara untuk membantu proses evakuasi korban letusan Kawah Sileri di kawasan Dieng.
Adapun delapan korban tewas masing-masing kru heli masing-masing Kapten Laut Haryanto, Kapten Laut Lu Solihin, Serka Hari Marsono, Peltu Budi Santoso, serta empat anggota Basarnas Maulana Affandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, serta Catur.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung Agus Sudaryono di Temanggung, mengatakan secara umum proses evakuasi berjalan lancar, meskipun ada beberapa korban yang terjepit dan diperlukan peralatan khusus untuk mengevakuasinya.
"Evakuasi bagi korban terjepit tidak digunakan alat pemotong atau gergaji dikhawatirkan timbul percikan api, padahal masih banyak aftur, maka diperlukan alat khusus," katanya.
Menurutnya, medan untuk evakuasi cukup berat, dari posko hingga lokasi kejadian memerlukan waktu 1,5 hingga dua jam perjalanan.
"Korban terakhir berhasil dievakuasi sekitar pukul 02.00 WIB adalah pilot helikopter Kapten Laut Haryanto," katanya.
Ia mengatakan hari ini pihaknya akan melakukan evakuasi bangkai helikopter yang jatuh. (Very)