Korupsi membajak Nawacita. (Foto: Ilustrasi)
Jakarta, INDONEWS.ID - Tindakan korupsi merupakan pengkhianatan terhadap perjuangan rakyat dan cita-cita kemerdekaan. Perilaku korupsi juga bertentangan dengan ikhtiar menciptakan pemerintahan yang akuntabel, bersih, dan berwibawa.
Karena itu, Komite Arek Alumni Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (KAA-ITS) selalu berada di bagian terdepan dalam perlawanan terhadap korupsi.
“Komite Arek Alumni ITS (KAA-ITS) memandang korupsi sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan rakyat dan cita-cita kemerdekaan. Pelaku korupsi mencuri masa depan bangsa dan membajak Nawacita. Korupsi bertentangan dengan ikhtiar menciptakan pemerintahan yang akuntabel, bersih, dan berwibawa,” ujar Ketua KAA-ITS, Ermawan W, melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (10/7/2017).
Ermawan mengatakan, saat ini muncul gangguan terhadap aktivis anti-korupsi, khususnya pada KPK yang dilakukan secara terus-menerus dari waktu ke waktu, sistematis, dan datang dari segala arah. Gangguan tersebut mulai dari kriminalisasi hingga serangan fisik.
“KAA-ITS berdiri bersama elemen anti korupsi dan siap berhadapan dengan anasir jahat yang mengganggu perjuangan mulia pemberantasan korupsi tersebut,” kata Ermawan.
KAA-ITS juga menyoroti khusus pembentukan dan langkah Pansus Angket DPR terhadap KPK. KAA-ITS menyatakan menolak segala bentuk intervensi terhadap semua proses penegakan hukum dan pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK.
“Menolak segala bentuk upaya pelemahan KPK, baik dengan cara manipulasi ekstra-konstitusional, inkonstitusional, atau kriminal, apalagi sampai dengan rekayasa instrumen konstitusional semisal Hak Angket dan Revisi UU KPK,” kata Ermawan.
KAA-ITS juga menyatakan mendukung kelembagaan KPK dan upaya pemberantasan korupsi, baik terhadap kasus besar maupun kecil, termasuk kasus BLBI, Century, Petral, dan lain sebagainya.
Ermawan mengatakan, KAA-ITS mendukung Presiden Joko Widodo dalam menjalankan pemerintahan, khususnya memimpin “perang” terhadap korupsi.
“Meminta dan mengawal Presiden Joko Widodo, sebagai Kepala Negara dan Pemerintahan, untuk konsisten dan setia menjalankan Nawacita dalam memimpin upaya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi hingga ke akarnya dan menciptakan penabdiran yang baik (good governance),” ujarnya.
KAA-ITS juga mengajak semua elemen bangsa untuk berpartisipasi aktif dalam menguatkan barisan anti korupsi. “Mari melawan korupsi karena korupsi mendzalimi bangsa dan masa depan anak bangsa,” pungkasnya. (Very)