INDONEWS.ID

  • Selasa, 11/07/2017 18:40 WIB
  • Presiden Jokowi Ingin Aceh Kembangkan Hilirisasi Industri

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Presiden Jokowi Ingin Aceh Kembangkan Hilirisasi Industri
Jakarta, INDONEWS.ID- Presiden Joko Widodo, Selasa, 11 Juli 2017, bersama dengan jajarannya kembali membahas soal pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas dalam rapat terbatas yang digelar di Kantor Presiden, Jakarta. Dalam bahasan kali ini, yang turut dihadiri oleh Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, Kepala Negara memfokuskan perhatiannya pada Provinsi Aceh. Mengawali pengantarnya dalam rapat terbatas tersebut, Presiden Joko Widodo berujar bahwa Aceh merupakan daerah yang istimewa oleh karena menjadi salah satu provinsi yang diberikan pengakuan dan penghormatan dari negara sebagai Daerah Istimewa serta mendapatkan otonomi khusus. Dengan keistimewaan tersebut, Presiden berharap agar Aceh dapat memajukan kesejahteraan rakyatnya. "Saya berharap agar dengan status sebagai Daerah Istimewa dan otonomi khusus ini bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya, bukan hanya bagi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Aceh, tapi juga bagi kemakmuran kita bersama sebagai bangsa serta memperkokoh NKRI yang ber-Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya seperti dikutip dari biro pers kepresidenan. Untuk mewujudkan harapan tersebut memang diakui bukan hal yang mudah bila melihat sejumlah tantangan yang harus dihadapi bersama oleh pemerintah pusat dan daerah. Pertumbuhan ekonomi Aceh pada kuartal pertama tahun 2017 ini sendiri berada pada angka 2,87 persen yang masih di bawah angka pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang sama, yakni sebesar 5,01 persen. "Oleh sebab itu, gubernur, wakil gubernur, dan seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Aceh memiliki sebuah pekerjaan rumah yang besar bekerja keras mengelola dan memanfaatkan seluruh potensi dan keunggulan Aceh agar dapat mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi. Dengan modal kekayaan alam dan potensi yang dimiliki Aceh, saya yakin kita akan dapat membuat pembangunan antardaerah di Aceh lebih tersebar secara merata dan mampu menekan jumlah pengangguran terbuka di Provinsi Aceh, yang saat ini berada pada angka 7,39 persen," ucapnya. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menitip pesan kepada Gubernur Aceh agar memfokuskan perhatiannya dalam pengembangan sektor-sektor unggulan Aceh, utamanya dalam sektor pertanian dan industri pengolahan. Hilirisasi industri juga dianggap penting untuk memberikan nilai tambah dari pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki Aceh serta membuka lebih banyak lapangan pekerjaan. "Untuk menopang sektor unggulan, pemerintah pusat akan mempercepat proyek-proyek infrastruktur di Aceh, mulai dari pembangunan beberapa bendungan, pembangunan pembangkit tenaga listrik, sampai dengan percepatan pembangunan infrastruktur untuk KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Lhokseumawe," ia menambahkan. Presiden juga mengingatkan agar dalam setiap upaya pembangunan yang dilakukan di Provinsi Aceh, tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Selain itu, ia juga berharap agar pembangunan itu mampu mendorong partisipasi dan keterlibatan warga Aceh dalam memajukan daerahnya.(hdr)
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Resmikan Inpres Jalan Daerah Sepanjang 165 km pada 15 Kabupaten/Kota di Sultra
Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa
Jokowi Lantik Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN Rabu, Beredar Nama Hadi Tjahjanto dan AHY
Artikel Terkini
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas