Jakarta, INDONEWS.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Ketua DPR RI Setya Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan proyek e-KTP. Walaupun telah kalungi status tersangka posisi Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar masih aman.
Amannya kursi Setya Novanto dikarenakan mendapatkan dukungan penuh dari Dewan Pakar Partai Golkar.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono, usai menggelar rapat konsultasi dengan pimpinan DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Jumat (21/7/2017).
“Hari ini kita buktikan kami berikan dukungan sepenuhnya pada ketua umum, juga untuk waktu-waktu mendatang,” kata Agung.
Ditambahkan Agung, dalam persidangan putusan dengan terdakwa Irman dan Sugiharto, nama Setnov sama sekali tidak disebut oleh Majelis Hakim dan ini berita menggembirakan.
“Ini turut menggembirakan bahwa mudah-mudahan saja hal ini memperkuat pernyataan yang sering disampaikan Pak Setya Novanto bahwa dia tidak terlibat kasus e-KTP,” imbuhnya.
Menjawab banyaknya pihak yang menginginkan Setya Vovanto untuk turun jabatan dari Ketua DPR dan mendesak agar Golkar segera menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), menurut Agung itu hanyalah sikap pribadi per individu.
“Itu pendapat pribadi saja, sampai saat ini belum ada rencana munaslub itu,” tegas Agung.
Sebelumnya, dalam rapat Pleno, DPP Partai Golkar memutuskan bahwa Partai Golkar tidak akan munaslub untuk menggantikan posisi Setya Novanto sebagai ketua umum. (Lka)
