INDONEWS.ID

  • Rabu, 05/04/2017 08:23 WIB
  • Pastikan Progam Berjalan, Presiden Instruksi Menteri Hadir di Lapangan

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Pastikan Progam Berjalan, Presiden Instruksi Menteri Hadir di Lapangan
Presiden Joko Widodo memberi instruksi kepada Menteri terkait pengawasan program Nawacita, Selasa (4/4/2017). (Foto: Biro Pers Istana)
Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo menginstruksikan para menteri untuk hadir langsung di lapangan dan memeriksa dengan detail program-program kerja di kementeriannya. Hal itu dilakukan untuk mengawal dan memastikan program-program pemerintah yang terkait dengan Nawacita dapat diselesaikan pada tahun 2018 ini. "Jangan hanya diserahkan ke eselon I, eselon II, atau bahkan eselon III. Tolong semua menteri periksa sendiri, kawal sendiri program yang ada di kementerian secara detail. Jangan terjebak rutinitas," kata Presiden saat memberikan pengarahan dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/4/2017). Presiden mengatakan, volume belanja Negara yang mencapai diatas Rp2.200 triliun sangat besar. Karena itu, Presiden tiada hentinya mewanti-wanti jajarannya agar menggunakan anggaran yang ada sebagaimana mestinya. Ia meminta agar pencegahan dan tindakan tegas diberikan bagi para penyalahguna anggaran. "Jangan ditawar-tawar lagi, pastikan bahwa seluruh APBN kita ini bebas dari korupsi. Lakukan pencegahan di kementerian dan lembaga masing-masing. Jangan ragu-ragu untuk bertindak keras dan tegas terhadap uang yang berada di APBN kita," katanya. Presiden menegaskan, dengan volume belanja Negara yang demikian besar itu, maka fokus dan perhatian harus betul-betul diarahkan untuk mencapai target-target pembangunan. "Terutama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sehingga bisa menurunkan angka kemiskinan menjadi single digit, serta berdampak pada pengurangan kesenjangan antardaerah maupun ketimpangan antara yang kaya dengan yang miskin," ucap Presiden seperti dikutip dari siaran pers Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Selasa. Sebelumnya, Presiden meminta jajarannya untuk bersama-sama mewujudkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,6 persen di tahun 2018 mendatang. Untuk itu, Presiden meminta para menteri untuk menyisir biaya-biaya yang dapat dicermati kembali di kementeriannya masing-masing untuk kemudian dialihkan pada belanja modal yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi. "Rutinitas yang sudah bertahun-tahun terjadi itu tolong diperiksa kembali. Saya kira banyak sekali biaya-biaya yang bisa dipotong, banyak sekali biaya-biaya yang bisa dihemat. Itu bisa dilarikan pada belanja modal. Lihatlah lagi yang 2017 maupun nanti yang 2018," ujar Presiden. (Very)  
Artikel Terkait
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
Artikel Terkini
Didik J Rachbini: Salim Said Maestro Intelektual yang Paling Detail dan Mendalam
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Bupati Tanahdatar buka Grand Opening Sakato Aesthetic
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas