INDONEWS.ID

  • Kamis, 27/07/2017 15:11 WIB
  • Alih Profesi dari Penangkap Benih Lobster, KKP Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Alih Profesi dari Penangkap Benih Lobster, KKP Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar
Jakarta, INDONEWS.ID - Program alih usaha penangkap benih lobster sampai saat ini telah memasuki tahap akhir bimbingan teknis pelatihan. Proses distribusi sarana dan prasarana budidaya direncanakan akan dilakukan pada Agustus 2017. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/7/2017) mengatakan, program tersebut merupakan wujud perhatian pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), untuk memberikan alternatif pekerjaan agar ekonomi masyarakat tetap berjalan, meski mereka tidak menangkap benih lobster. Slamet mengatakan, bentuk dukungan KKP yang akan diberikan tahun ini dengan mengalokasikan bantuan sarana dan prasarana budidaya senilai Rp50 milar untuk mengembalikan profesi semula sebagai pembudidaya ikan. Untuk itu, masyarakat terlebih dahulu harus tergabung dalam kelompok, dan ke depan kelompok-kelompok tersebut bisa tergabung dalam koperasi atau membentuk wadah koperasi baru. KKP dalam hal ini akan meminta Kementerian Koperasi dan UMKM untuk memfasilitasi pembinaan terhadap koperasi tersebut. "Melalui program ini diharapkan pendapatan masyarakat bisa mencapai Rp3,5 juta/bulan dengan produksi ikan meningkat hingga 470 ribu ton per tahun dan menghasilkan 2246 pembudidaya ikan dengan target paket yang berhasil terserap sebanyak 2.2.46 paket di tiga lokasi, 1 provinsi, 3 kabupaten, dan 2.246 penerima," terang Slamet seperti dikutip dari siaran pers Kepala Biro Kerja Sama dan Humas KKP, Kamis.   Restocking Kerang Mutiara Aktivitas penangkapan induk tiram mutiara dari alam secara over-exploitative telah berdampak terhadap penurunan stok induk tiram mutiara di alam. Indikasinya, unit pembenihan mutiara saat ini mulai kesulitan mendapatkan induk kerang mutiara. Untuk itu, KKP  melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) merancang kegiatan penebaran kembali atau restocking untuk menjaga kelestarian stok tiram mutiara di alam. Jumlah tiram mutiara yang di-restocking sebanyak lebih dari 15 ribu ekor merupakan hasil pembenihan buatan yang dilakukan oleh Balai Perikanan Budidaya Air Laut Lombok. Restocking dilakukan di perairan Gili Kendo, Kawasan Sambelia Lombok Timur dengan melibatkan Komite Pengelolaan Perikanan Laut (KPPL) kawasan Sambelia. KPPL adalah suatu komite yang merupakan kumpulan dari anggota masyarakat pantai yang terdiri dari tokoh agama, tokoh adat, nelayan, pembudidaya ikan dan pihak terkait lainnya yang dibentuk secara swadaya sebagian peran parsitipatif masyarakat dalammenjaga kelestarian SDA kelautan dan perikanan. Perikanan Lombok merupakan habitat asli jenis tiram mutiara Pinctada Maxima yang terkenal di mancanegara dengan sebutan “The Queen of Pearl” atau Ratunya Mutiara atau south sea pearl (SSP). Badan pusat statistik mencatat bahwa nilai perdagangan mutiara asal Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (tahun 2012-2016) menunjukkan kinerja positif, dengan kenaikan rata-rata nilai ekspor sebesar 13,5%. Tahun 2016 nilai ekspor mutiara Indonesia mencapai US$45,9 juta, di mana Indonesia saat ini masih diperhitungkan sebagai produsen utama mutiara jenis south sea pearl. Pada Juli 2017, KKP telah melakukan restocking untuk jenis ikan endemik lokal 26,5 juta ekor benih. Untuk program pada 2018 pihak DJPB akan menambah bantuan benih ikan sebanyak dua kali lipat di mana semula hanya 100 juta ekor akan ditambah menjadi 200 juta ekor. “Kami mengusahakan agar realisasi program ini berjalan setransparan mungkin sehingga rekan-rekan media diharapkan dapat membantu bersama-sama mengawasi hingga program ini dapat berjalan lancar” kata Menteri Susi. (Very)  
Artikel Terkait
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Rekomendasi Jasa Penerjemah Tersumpah Terbaik di Jabodetabek
Gelar Rapat Internal di Istana, Indonesia Semakin Siap Berproses Menjadi Anggota OECD
Di Hadapan Media Jerman, Menko Airlangga Sebut Investasi Tidak Memiliki Bendera, Indonesia Membuka Peluang Investasi dari Semua Pihak
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas