Yogyakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo terus berkomitmen untuk membebaskan virus Campak dan Rubella dari penduduk Indonesia. Hal ini terlihat dari diresmikannya Pencanangan Kampanye Imunisasi Measles (Campak) dan Rubella di MTs Negeri 10 Sleman, Yogyakarta, Selasa (1/8).
Dalam acara tersebut Presiden menargetkan pada tahun 2020 mendatang Indonesia bisa bebas dari dua virus berbahaya itu. "Tahun 2020 Indonesia sudah bebas Measles Rubella. Oleh karena itu kita sukseskan dari sekarang," kata Presiden Jokowi seperti dikutip Kemendagri.go.id.
Presiden mengatakan, fase pertama penyebaran imunisasi campak dan rubella akan di mulai Agustus hingga September 2017 di Pulau Jawa. Sementara, pada 2018 di bulan yang sama akan dilakukan penyebaran fase kedua di luar Pulau Jawa.
"Untuk melindungi anak-anak Indonesia agar tetap sehat dan ceria, saya serukan semua anak-anak Indonesia usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun untuk mendapatkan imunisasi MR," ujarnya.
Presiden Jokowi mengungkapkan saat ini di Indonesia masih kurang dari 1 persen yang sudah dapatkan imunisasi MR, bahkan secara rinci hanya ada 0,05 persen.
"Idealnya lebih dari 95 persen harusnya sudah dapat imunisasi MR dan bahkan 100 persen. Ini yang harus kita lakukan," kata Jokowi.
"Pesan saya, jangan remehkan ini. Karena keduanya bisa berbahaya untuk anak-anak yang kita cintai. Dan untuk jangka panjang jika tanpa imunisasi MR, nanti bisa lahir dengan cacat bawaan. Hati-hati sekali," seru Jokowi.
Campak atau dikenal juga dengan nama Morbilli, Rubella atau Measles ini adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Morbilli dari keluarga Paramyxoviridae.
Campak atau dikenal dengan “tampek” masih menjadi salah satu penyebab kematian pada anak-anak di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Insiden tertinggi terkena campak terjadi pada anak usia 1-2 tahun.
Penyakit Campak disebabkan oleh virus Morbilli atau virus Rubella yang terdapat dalam sekret nasofaring dan darah penderita. Penularannya melalui droplet atau percikan ludah/batuk penderita. Gejala penyakit ini muncul setelah 10 sampai 20 hari anak kontak dengan penderita. (Very)