INDONEWS.ID

  • Kamis, 10/08/2017 17:03 WIB
  • Kapolri akan Gunakan Buku Sebagai Senjata

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Kapolri akan Gunakan Buku Sebagai Senjata

Jakarta, INDONEWS.ID - Dalam menegakkan hukum yang damai dan sejuk, Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan menggunakan buku sebagai senjata penanganan di masyarakat. Dijelaskan Tito, buku adalah senjata yang lebih ampuh daripada pistol yang selama ini membuat takut pelaku kejahatan. �Kami perlukan soft weapon untuk menangani publik. Karena polisi tak sepenuhnya memerlukan kekuatan untuk mengelola kekuasaan, tapi dengan cara humanis. Itu yang perlu didorong,� kata Tito saat meresmikan Pojok Baca di Satpas SIM Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (10/8/2017). Tito melanjutkan, kekuatan buku ini sangat luar biasa terutama untuk menangani daerah-daerah konflik. Tito mengaku pernah menggunakan kekuatan buku saat menjabat sebagai Kapolda Papua 2013 lalu. Saat itu, Tito dihadapi dengan kerasnya perlawanan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang terkenal sadis. Menurutnya, banyak pasukan OPM yang mempunyai basis massa kuat di Puncak Jaya. Namun, saat itu Kapolres Puncak Jaya, AKBP Marselinus memberitahu Tito bahwa banyak anak-anak pimpinan OPM yang kerap turun ke kota. �AKBP Marselinus ini punya ide bagus, sampaikan ke saya �Pak itu anak-anak OPM nganggur semua. Bapaknya di atas gunung dan anak-anaknya datang ke kota. Kita buat aula di tempat sekolah yang terbakar, kemudian brimob daripada nganggur dan ngelamun bagaimana kalau kita kasih kegiatan untuk mengajar. Karena guru enggak ada`�, kata Tito menirukan ucapan Marselinus. Dari ide itu, lanjut Tito, polisi mulai menggunakan cara humanis untuk melakukan pendekatan ke OPM. Polisi mengirimkan buku-buku yang digunakan untuk bahan bacakan anak anggota OPM. �Brimob ini senjata taruh di belakang. Brimob mengajari pakai buku, mengajar nyanyi Indonesia Raya, Pancasila. Anak anak itu datang 5 orang, 10 orang lalu 20 orang bahkan sampai 100 orang. Bahkan ibunya, istri anggota OPM datang menemani,� ujar Tito. Melihat hal itu, sejumlah anggota OPM sempat berniat menyerang. Namun, karena dilarang oleh sang istri dan anak, mereka mengurungkan niat untuk baku tembak dengan anggota Polri. �Dengan begitu, terjadi suasana positif. Lama itu tak terjadi peristiwa penembakan, karena bapaknya dilarang sama ibunya. �jangan nembakin Brimob itu. Dia mengajari anak-anak kita�. Akhirnya kegiatan dan suasana aman,� kata dia. Tito berharap, buku dan pelajaran ini bisa menjadi sarana bagi polisi untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat. �Sehingga, tak perlu lagi menggunakan pistol, tapi cukup dengan buku, kita bisa membuat suasana Kamtibmas menjadi lebih baik lagi,� pungkas Tito.

Baca juga : Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Artikel Terkait
Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Artikel Terkini
Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas