Jakarta, INDONEWS.ID- Adanya rekaman beberapa diduga anggota Brimob tengah berlatih menggunakan peluncur roket atau RPG yang viral di media sosial menjadi ramai diperbincangkan banyak kalangan. Kemungkinan hal ini apakah ada kaitannya dengan ungkapan Panglima TNI beberapa waktu lalu.
Namun Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto buru-buru meluruskan masalah itu. Menurut Setyo, hal itu terjadi saat Polri masih menjadi bagian dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), yaitu sebelum reformasi.
"Itu terjadi saat Polri masih bagian dari ABRI. Sebelum reformasi. Untuk senjata itu sekarang kita sudah nggak ada, kita nggak punya," kata Setyo di Jakarta, Kamis (28/9/2017).
Setyo menegaskan, saat ini polisi memang tak boleh memiliki atau mempunyai senjata jenis tersebut. Karena itu, dirinya juga tak mengerti siapa yang menyebarluaskan video itu.
"Ya sudah enggak punya. Ya standarnya sudah tidak seperti itu kita. Kita juga enggak ngerti yang masang siapa (videonya)," ucapnya.
Untuk diketahui, Beredar video diduga beberapa anggota Brimob Polri sedang melakukan latihan dengan menggunakan senjata jenis granat berpeluncur roket atau RPG. Dalam video itu terlihat dua kali diduga anggota Brimob tersebut menembakkan senjata anti-tank itu ke target di hutan belantara.
Namun anehnya dalam video tersebut nampak beberapa personel sudah menggunakan smartphone. Padahal sebelumnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan akan menyerbu institusi yang memiliki senjata anti-tank dan anti pesawat.(hdr)