INDONEWS.ID

  • Senin, 10/12/2018 18:31 WIB
  • LIPI: Luas Terumbu Karang Indonesia Capai 25.000 KM Persegi

  • Oleh :
    • hendro
LIPI: Luas Terumbu Karang Indonesia Capai 25.000 KM Persegi
Kepala Pusat Oseanografi LIPI, Dirhamsyah

Jakarta, INDONEWS.ID - Pogram COREMAP CTI telah menghasilkan data dan informasi serta timbangan ilmiah yang signifikan dalam upaya restorasi dan pengelolaan ekosistem pesisir khususnya terumbu karang di Indonesia.

“Capaian penting yang telah dihasilkan diantaranya  indeks kesehatan ekosistem terumbu karang dan padang lamun, monitoring kesehatan eksosistem terumbu karang dan padang lamun, penyusunan basis data ekosistem pesisir nasional, pelatihan dan sertifikasi, riset prioritas berbasis kebutuhan serta penyelenggaraan ekspedisi pulau-pulau terluar,” jelas Kepala Pusat Oseanografi LIPI, Dirhamsyah di Jakarta, Senin (10/11/2018).

Baca juga : Ramadan Milik Semua: Melewati Pemilu 2024 Menuju Indonesia Harmoni

Dirhamsyah menjelaskan, hasil kegiatan monitoring dan pengukuran terkini menunjukkan luas terumbu karang Indonesia mencapai 25.000 km2 atau sekitar 10 % total terumbu karang dunia yaitu seluas 284.300 km2.

“Sebagai pusat segitiga karang dunia, Indonesia memiliki keanekaragaman jenis karang paling tinggi yaitu 569 jenis dari 82 marga dan 15 suku atau sekitar 70 % lebih jenis karang dunia dan 5 jenis diantaranya merupakan jenis yang endemik,” ujar Dirhamsyah.

Baca juga : Perayaan Hari Suci Nyepi 2024, Kolaborasi Korps Brimob Polri dan Banjar Purna Widya dalam Mewujudkan Indonesia Jaya

Lebih lanjuy Dirhamsyah menjelaskan, aktivitas manusia dan gejala alamiah sangat berpengaruh dalam kesehatan ekosistem terumbu karang.

Selain itu juga tengah dilakukan Ekspedisi Nusa Manggala sampai 23 Desember untuk memetakan potensi sumber daya pesisir di pulau-pulau terdepan Indonesia di provinsi Papua, Papua Barat dan Maluku Utara yang berada di kawasan Samudera Pasifik yakni Pulau Yiew, Budd, Fani, Miossu, Fanildo, Bras, Bepondi, dan Liki. “Ekspedisi ini mencakup empat tema yaitu ekologi, daya dukung lingkungan, geomorfologi, dan sosial-ekonomi,” ujar Dirhamsyah.

Baca juga : Temui Mendagri Tito, Dubes Jepang Apresiasi Suksesnya Pilpres

Hasil ekspedisi menunjukkan pulau Yiew memiliki tutupan karang dengan kondisi sedang (26%) dengan 44 spesies ikan karang, 29 spesies moluska dan 12 spesies burung, 2 diantaranya adalah spesies endemik. Sedangkan Brass-Fanildo diketahui memiliki atol yang sangat luas dengan tutupan karang yang baik (65%) dan beragam karang hias.

Atol tersebut menjadi tempat perlindungan bagi beragam biota laut dari kondisi ekstrim Samudera Pasifik untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Himpunan data, informasi dan pengetahuan selama riset disimpan dalam Pusat Data Ekosistem Pesisir (PUSDEP) yang merangkum seluruh data, informasi dan hasil riset. “Lewat PUSDEP data dapat dengan mudah dan cepat diakses lewat aplikasi portal internet yang mudah digunakan,” jelas Dirhamsyah. Data-data ini, lanjutnya, akan berguna untuk berbagai kepentingan terkait pemantauan ekosistem, edukasi dan studi lanjut.

Sementara untuk mengembangkan jejaring kerjasama regional, telah didirikan Regional Training and Research Center for Marine Biodiversity and Ecosystem Health (RTRC MARBEST). Dan untuk menjamin kompetensi sumber daya manusia pemonitor terumbu karang dan ekosistem terkait, telah dibentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

“Saat ini telah ada empat tempat uji kompetensi yang dapat digunakan untuk mensertifikasi SDM tersebut yakni Loka Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Oseanografi LIPI, Universitas Diponegoro, Universitas Maritim Raja Ali Haji, dan Universitas Sam Ratulangi,” terang Dirhamsyah.

Ekspose 20 Tahun COREMAP akan diisi dengan kegiatan seperti talk showeksplorasi perairan Indonesia, paparan hasil penelitian, serta pameran hasil-hasil kegiatan COREMAP selama tahun 2018. (Hdr)

Artikel Terkait
Ramadan Milik Semua: Melewati Pemilu 2024 Menuju Indonesia Harmoni
Perayaan Hari Suci Nyepi 2024, Kolaborasi Korps Brimob Polri dan Banjar Purna Widya dalam Mewujudkan Indonesia Jaya
Temui Mendagri Tito, Dubes Jepang Apresiasi Suksesnya Pilpres
Artikel Terkini
Pj Gubernur Agus Fatoni Harapkan Pelaksanaan PSN di Sumsel Berjalan Dengan Lancar
Pj Gubernur Agus Fatoni Buka Syariah Festival Sriwijaya 2024 BI Perwakilan Sumsel
Awarding Innovillage: Wujud Nyata Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri dalam Membangkitkan Talenta Digital Masa Depan
Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas