INDONEWS.ID

  • Selasa, 11/04/2017 14:14 WIB
  • Kecam Penyerangan Novel, ILUNI UI Ajak Alumni Kawal Kasus E-KTP

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Kecam Penyerangan Novel, ILUNI UI Ajak Alumni Kawal Kasus E-KTP
Ketua Umum ILUNI UI, Arief Budhy Hardono. (Foto: Edupublik.com)
Jakarta, INDONEWS.ID -- Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) mengecam penyerangan yang dilakukan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, di Jakarta, Selasa (11/4/2017). Tindakan penyiraman air keras ke wajah Novel tersebut dinilai sebagai perbuatan biadab dan hanya dilakukan para pengecut. “Sehubungan dengan peristiwa penyiraman air keras kepada Novel Baswedan, penyidik KPK oleh oknum tak dikenal, dengan ini ULUNI UI bersikap atas kejadian yang biadab dan pengecut ini. Mengecam keras pelaku dan dalang peristiwa tersebut,” demikian pernyataan sikap ILUNI UI, melalui siaran pers yang ditandatangani oleh Ketua Umum ILUNI UI, Arief Budhy Hardono, dan Sekjen Andre Rahadian, di Jakarta, Selasa. ILUNI UI juga meminta aparat penegak hukum untuk segera menangani kasus tersebut, dan menemukan pelaku dan dalang. “Menutut aparat penegak hukum untuk segera mengurus tuntas pelaku kejadian tersebut,” ujar Arief. ILUNI UI juga meminta Presiden Joko Widodo untuk hadir dan melawan setiap upaya pelemahan KPK, baik secara institusi maupun terhadap aparat KPK, seperti terjadi pada kasus Novel. “Kami berharap Presiden Jokowi untuk hadir dan berpihak untuk melawan setiap upaya melemahkan KPK scara institusi dan aparat di dalamnya sebagai gerbang terdepan perjuangan melawan korupsi di Indonesia,” ujar Arief. Pengurus ILUNI UI juga mengajak semua alumni UI dan segenap elemen masyarakat untuk mengawal bersama penyidikan kasus KTP elektronik (E-KTP) sebagai salah satu kasus megakorupsi. Seperti diketahui, Novel merupakan salah satu penyidik yang menangani kasus korupsi yang merugikan negara hingga Rp 2,5 triliun itu. “Mengajak seluruh alumni UI dan segenap masyarakat untuk mengawal bersama penyidikan kasus E-KTP sebagai salah satu kasus megakorupsi yang menempatkan Novel Baswedan menjadi salah satu penyidik utamanya maupun kasus-kasus korupsi lainya di Indonesia. Mari kita lawan semua pembusukan KPK dari antek-antek koruptor,” ujar Arief. (Very)
Artikel Terkait
Gelar Dharma Santi Nyepi BUMN 2024, Deputi: Keragaman Adalah Kekuatan dalam Mereformasi BUMN
Menteri AHY Jelaskan Tentang Reforma Agraria dan Agenda Undangan Bank Dunia di Depan Para Diplomat
Pj Bupati Maybrat Dukung Penuh Proses Studi Masterplan Kementerian PUPR untuk Revitalisasi Danau Ayamaru
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat menerima kunjungan kerja dari Kepala BPJS Kesehatan
Gelar Dharma Santi Nyepi BUMN 2024, Deputi: Keragaman Adalah Kekuatan dalam Mereformasi BUMN
Menteri AHY Jelaskan Tentang Reforma Agraria dan Agenda Undangan Bank Dunia di Depan Para Diplomat
Presiden Jokowi Resmikan Inpres Jalan Daerah Sepanjang 165 km pada 15 Kabupaten/Kota di Sultra
Pj Bupati Maybrat Dukung Penuh Proses Studi Masterplan Kementerian PUPR untuk Revitalisasi Danau Ayamaru
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas