INDONEWS.ID

  • Minggu, 03/12/2017 22:27 WIB
  • Balai Industri Palembang Pacu Produksi Karet dan Kopi Olahan

  • Oleh :
    • very
Balai Industri Palembang Pacu Produksi Karet dan Kopi Olahan
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Ngakan Timur Antara. (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang (Baristand Industri Palembang/BIPA) sebagai salah satu Unit Pelayanan Teknis di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, fokus pada pengembangan bidang teknologi proses produksi karet dan kopi olahan.

Baca juga : Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat

Pasalnya, wilayah Sumatera Selatan merupakan potensi penghasil terbesar bagi dua komoditas tersebut, karet dan kopi. “Sudah banyak hasil penelitian BIPA yang telah diterapkan oleh industri,” kata Kepala BIPA Quri Siti Mirah sesuai keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu (3/12).

Quri menyebutkan, beberapa hasil riset dari BIPA, di antaranya karet otomotif, aspal berkaret, karet untuk bahan bangunan, karet untuk alat kesehatan, dan ban vulkanisir. Prototipe produk-produk tersebut mempunyai kualitas produk sesuai SNI dengan biaya produksi yang bersaing.

Baca juga : Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa

“Selain itu, BIPA juga turut berupaya menaikkan citra kopi Sumatera Selatan melalui program hilirisasi. Apalagi, sebagai produsen kopi terbanyak di Indonesia,” ungkapnya seperti dikutip dari siaran pers Humas Kemenperin.

Kegiatan lain yang dilakukan BIPA, tambahnya, adalah sosialisasi SNI kopi.

Baca juga : Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan

Menurut Quri, dengan kian meningkatnya peran standardisasi dalam industri, semakin tinggi pula permintaan layanan jasa sertifikasi dan pengujian. “Untuk menjawab tingginya permintaan tersebut, BIPA mengadakan business gathering beberapa waktu lalu dalam rangka mempromosikan jasa layanan teknis BIPA,” tuturnya.

Sejak 37 tahun berdiri, layanan yang tersedia di BIPA antara lain jasa sertifikasi produk, sertifikasi sistem manajemen mutu, jasa pengujian dan pengawasan (laboratorium aneka komoditi, pencemaran, mikorbiologi, dan kalibrasi), jasa rancang bangun atau perekayasaan mesin dan peralatan industri, serta jasa pelatihan. “Lembaga sertifikasi dan Laboratorium BIPA semua telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN),” ucap Quri.

Bahkan, BIPA juga sudah melakukan kontrak kerja sama dengan beberapa perusahaan, lembaga litbang lain, perguruan tinggi, maupun pemerintah daerah lain. Langkah sinergi ini pun dalam rangka penumbuhan dan pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) berbasis karet alam dan kopi maupun pelaksanaan kegiatan litbang di bidang teknologi proses produksi.

“Misalnya kerja sama dengan perusahaan alat-alat kesehatan, solid tire, crumb rubber, Universitas Sriwijaya, Politeknik Jambi, Dinas Perindustrian Perdagangan beberapa Kabupaten, Dinas Perkebunan beberapa Kabupaten, Perguruan Tinggi Swasta yang lain dan juga Lembaga Litbang Daerah maupun kementerian lainnya,” paparnya.

Sebelumnya, Kepala BPPI Ngakan Timur Antara menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong kesiapan dalam penerapan teknologi di sektor industri. “Diperlukan upaya pelengkap untuk memastikan bahwa lebih banyak orang dan perusahaan memiliki sarana dalam mengakses dan menggunakan teknologi baru,” ujarnya.

Berdasarkan The Global Competitiveness Report 2017-2018 yang dirilis World Economic Forum (WEF), tingkat inovasi di Indonesia berada pada tangga ke-31. Namun, meski indeks inovasi mampu menempati posisi cukup baik, kesiapterapan teknologi masih berada di angka ke-80 dari 137 negara yang dinilai.

Ngakan menyebutkan, faktor yang mempengaruhi terhadap tingkat kesiapterapan teknologi, antara lain ketersediaan teknologi terbaru, penyerapan teknologi di perusahaan, dan transfer teknologi dari investasi langsung pemodal asing.

Adapun langkah strategis yang telah dilakukan Kemenperin guna menunjang kesiapterapan teknologi di dalam negeri, di antaranya adalah mendorong pengembangan teknologi informasi komunikasi dengan menjadikan industri elektronika dan telematika sebagai sektor andalan nasional. (Very)

 

Artikel Terkait
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Artikel Terkini
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Perkuat Binwas Pemerintahan Daerah, Mendagri Harap Penjabat Kepala Daerah dari Kemendagri Perbanyak Pengalaman
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas