INDONEWS.ID

  • Rabu, 07/02/2018 13:07 WIB
  • LSPR Jakarta Kembali Gelar Festival Seni Peran dan Pertunjukan

  • Oleh :
    • very
LSPR Jakarta Kembali Gelar Festival Seni Peran dan Pertunjukan
Salah satu pertunjukan yang digelar mahasiswa semester 3 dan 5 konsentrasi Performing Arts Communication LSPR-Jakarta. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - London School of Public Relations (LSPR) Jakarta kembali menyelenggarakan rangkaian pertunjukan “The 9th LSPR Performing Arts Communications Festival”. Selama empat hari kedepan Prof. Dr. Djajusman Auditorium & Performance Hall Kampus B LSPR-Jakarta akan mempertunjukkan kepiawaian mahasiswa semester 3 dan 5 konsentrasi Performing Arts Communication LSPR-Jakarta dalam berkomunikasi melalui seni peran maupun dalam mengelola sebuah seni pertunjukan. 

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari acara “the 20th LSPR Theatre Festival” yang sudah terlaksana sejak 22 Januari sampai dengan 2 Februari 2018 kemarin.

Baca juga : Sail Nias 2019, 500 Penari Tarian Kolosal Nias Meriahkan di Hari Puncak

"LSPR PAC Festival ini merupakan ujian akhir untuk mahasiswa konsentrasi Performing Arts Communication dari semester 3 dan 5. Kali ini, untuk pertama kalinya LSPR PAC membuat TRILOGY in PAC dengan tema dualism yang menampilkan sebuah cerita dalam bentuk radio drama, web series dan theatre perfomance," ujar Renata Kurniawan, Dean Department of Mass Communication, Digital Communication and Advertising, and Performing Arts Communication, melalui siaran pers, Selasa (6/2/2018).

Renata mengatakan, LSPR-Jakarta berkomitmen memberikan pendidikan yang bukan hanya berdasarkan teori, melainkan dalam bentuk praktek kesehariannya. “Sehingga sejak tahun pertama mahasiswa dilatih untuk praktek kerjasama dan tampil percaya diri di hadapan public," tambahnya.

Baca juga : Atraksi Lompat Batu di Desa Bawomataluo, Melatih Ketangkasan Pemuda Nias

Kegiatan The 9th LSPR PAC Festival kali ini akan diangkat dalam bentuk 2 buah konser musik serta 2 TRILOGY IN PAC. Khusus untuk TRILOGY IN PAC, mahasiswa membuat sendiri naskah yang bercerita tentang 2 sisi berbeda. Cerita ini ditampilkan dalam 3 bentuk media seni yaitu radio drama, web series, dan theatre performance. Radio drama sudah disiarkan pada tanggal 6 Desember 2017, sedangkan Web series dapat disaksikan melalui akun youtube LSPR Jakarta. 

Pada tanggal 3 Februari 2018, LSPR PAC Festival dibuka dengan pertunjukan musik yang berjudul "Roses & Thorns" oleh PAC 20-1B dan dilanjuti oleh PAC 20-2B dengan pertunjukan berjudul "Sides" pada tanggal 4 Februari 2018. Sementara pertunjukkan teater dapat disaksikan pada tanggal 5-6 Februari 2018, yaitu pertunjukan kolaborasi berjudul "To Love & To be Loved" oleh PAC 19-1B (5/2) dan "Werewolf" oleh PAC 19-2B pada keesokan harinya (6/2).

Baca juga : P-Five Band Unjuk Kebolehan di Penutupan Kejurnas Gokart 2019

Selain pertunjukkan, LSPR PAC Festival kali ini juga diisi dengan peluncuran buku naskah monolog karya mahasiswa PAC Batch 20 untuk kalangan internal dan juga pameran kostum fantasi karya mereka.

LSPR PAC adalah salah satu dari enam konsentrasi yang ada di LSPR-Jakarta. Sejak tahun 2008 hingga saat ini, LSPR PAC telah menghasilkan 8 PAC Festival yang mempersembahkan 1 acting museum, 3 dance concerts, 2 monolog festivals, 1 duologue festival, 3 costume exhibitions, 4 books of short stories and monolog scripts, 19 music concerts, and 18 theatre performances.

Tahun 2015, LSPR PAC menerima penghargaan dari MURI sebagai penyelenggara Acting Museum yang pertama di Indonesia. Kemudian pada tahun 2017 t=yang lalu, LSPR PAC melakukan pementasan monolog di Galeri Indonesia Kaya dengan lakon Tiga Cerita Prita yang naskahnya diambil dari buku 25 Monolog karya Arswendo Atmowiloto. (Very)

 

Artikel Terkait
Sail Nias 2019, 500 Penari Tarian Kolosal Nias Meriahkan di Hari Puncak
Atraksi Lompat Batu di Desa Bawomataluo, Melatih Ketangkasan Pemuda Nias
P-Five Band Unjuk Kebolehan di Penutupan Kejurnas Gokart 2019
Artikel Terkini
Didik J Rachbini: Salim Said Maestro Intelektual yang Paling Detail dan Mendalam
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Bupati Tanahdatar buka Grand Opening Sakato Aesthetic
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas