Human Interest Sebagai Kekuatan Kemensos dalam Media Sosial
Untuk melawan berita hoax, kementerian sosial telah banyak melakuan beberapa cara dalam mengantisipasinya.
Reporter: hendro
Redaktur: very
Jakarta, INDONEWS.ID - Media sosial adalah sebuah keniscayaan dan tidak dapat dipungkiri. demikian dikatakan Menteri Sosial, Idrus Marham saat gelar diskusi dengan tim dari Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) di Ruang Rapat lantai II Kementerian Sosial RI, Selasa (24/5/2918) siang.
Menurut Idrus, saat ini bangsa Indonesia perlu percepatan akselerasi. Peningkatan lompatan itu hanya bisa dijangkau dengan media sosial.
"Kementerian Sosial telah banyak melakukan action, namun media yang memberitakannya terlihat masih sedikit. Mari kita cari jalan keluarnya. Strategi yang bisa menghambat meluasnya berita hoax adalah melalui media sosial juga, " kata Idrus kepada pengurus AMDI.
Selain itu, Idurs juga menekankan agar dapat memperkuat parameter dan kriteria-kriteria serta metodologinya melibatkan masyarakat.
Beberapa penekanan yang disampaikan Menteri Sosial terkait metodologi dan pendekatan yang melibatkan elemen-elemen masyarakat.
“Dengan cara ini, kita telah mendinamisir untuk pemberitaan, berfikir strategis serta maju beberapa langkah ke depan. Perlu dibicarakan kriteria dan metodologi yang jelas,” ujarnya.
Sementara itu, Pengurus Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) menyampaikan hasil kerjanya di masyarakat kepada Menteri Sosial, Idrus Marham dalam konteks berbuat ke masyarakat dalam konteks yang ada, khususnya di media sosial dan media tradisional dari media cetak hingga online.
Menurut Bendara AMDI yang juga Piimpred INDONEWS, Asri Hadi, sesungguhnya produksi Hoax yang banyak di tahun politik ini, hanya bisa dilawan dengan sosok-sosok atau siapapun yang memberi layanan, pemberdayaan dan literasi di dunia digital dengan baik.
“Kami adalah sosok-sosok kreatif dan pandai mengolah ide, menjadi sebuah peluang yang dapat menguntungkan banyak orang,” kata Asri Hadi.
Selain itu, tambah Asri, kuncinya di zaman now adalah bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan kemampuan sosial, berinteraksi dalam komunitas, dan kemampuan-kemampuan dasar lainnya. “Kami juga kerap memberi pelatihan ke beberapa komunitas, agar bisa membedakan berita hoax dan bukan,” tambahnya.(hdr)