Jakarta, INDONEWS.ID - Untuk mengalahkan pasangan
Ahok-Djarot dalam pilkada DKI putaran kedua, rupanya tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Bagi partai pendukung pasangan Anies-Sandi
memiliki strategi tersendiri untuk menghadapi itu semua. Demikian
diungkapan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono.
Menurut Arief, strategi yang akan dilakukan pihaknya adalah pertama.
Melakukan pengawasan, mencegah dan melawan bersama masyarakat Jakarta
untuk segala pergerakan aktivitas tim relawan Basuki - Djarot, Tim Siluman
Basuki - Djarot yang terdiri dari oknum oknum di pemerintahan mulai dari RT
hingga Pemerintah pusat ditambah aparat Keamanan mulai dari tingkat RT
sampai dengan pusat yang akan melakukan kecurangan dengan berbagai cara
untuk memenangkan Basuki - Djarot dengan segala cara seperti
intimidasi,money politik dan kecurangan dengan sistim IT.
Langkah kedua, kata Arief, memantau, mencegah oknum oknum peyelenggara
pilkada mulai dari tingkat KPPS hingga KPU, Mulai Tingkat Panwaslu sampai
Bawaslu yang mencoba melakukan kecurangan saat pra pilkada,penyusunan DPT,
pemberian surat pencoblisan, saat pencoblosan ,perhitungan di TPS hingga
tingkat KPUD DKI Jakarta Karena sangat rawan dengan pengelembungan suara
Basuki - Djarot dan penghilangan suara anies - Sandi
“Ketiga, terus melakukan sosialisasi pada masyarkat tentang program program
Anies - Sandi ,diantaranya pentingnya partisipasi masyarkat Jakarta dalam
ikut menyusun program program pembangunan dan penataan kota jakarta jika
Anies -Sandi terpilih ,memperluas jaringan pendukungan untuk memilih
Anies -Sandi melalui Tokoh agama ,Tokoh masyarakat ,paguyuban paguyuban
suku suku yang tinggal dijakarta mulai dari tingkat RT sampai dengan pusat
,mobilisasi relawan untuk terus memperbesar jaringan relawan untuk Anies
–Sandi,” kata Arief dalam pesan singkatnya kepada Indonews, Senin
(27/3/2017).
Selanjutnya, menyiapkan dan melatih tambahan relawan relawan untuk Saksi
dan pengawas di TPS hingga KPU. Selalin itu, terus berkampanye yang santun
,cerdas dengan tidak melakukan penzoliman dengan cara cara kampungan dan
memecah Persatuan dan kesatuan bangsa serta melakukan kampanye yang menista
agama ,suku dan ras kompetitor ,dan menjunjung tinggi fair play dalam
pilkada putaran kedua .
“Terakhir, mencegah masyarkat jangan sampai melakukan tindakan anarkis dan
pembalasan jika ada alat alat kampanye Anies -Sandi dirusak ,serta jika
nantinya banyak kecurangan kecurangan yang meyebabkan suara Anies -Sandi
hilang atau kurang Suara nya,”ungkapnya. (hdr)