INDONEWS.ID

  • Selasa, 10/07/2018 10:25 WIB
  • Pernah Tercemar ISIS, Kini UIN Jakarta Bersih-bersih Paham Radikal

  • Oleh :
    • budisanten
Pernah Tercemar ISIS, Kini UIN Jakarta Bersih-bersih Paham Radikal
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Dede Rosyada, MA punya cara untuk meredam mahasiswanya agar tidak tercemar paham radikal dan khilafah. (foto:dok)

Jakarta, INDONEWS.ID - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, kian fokus untuk memperketat dan membersihkan gerakan paham radikal dan khilafah di kampus tersebut.

Hal itu dilakukan setelah kecolongan dengan deklarasi mendukung ISIS di sela-sela kegiatan bedah buku pada 2014.

Baca juga : Rektor UIN: Puasa Untuk Tumbuhkan Empati dan Solidaritas

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Dede Rosyada, MA mengatakan, pihaknya menaruh perhatian lebih pada aktivitas semua mahasiswa baik intra dan ekstra Kampus.

Sejumlah cara dilakukan agar kegiatan organisasi kemahasiswaan berjalan dengan optimal dan memiliki dampak nilai yang positif.

Baca juga : Puasa Adalah Benteng Melawan Ujaran Kebencian dan Terorisme

"Semua kegiatan mahasiswa akan berada di bawah pengawasan universitas. Semua kegiatan mahasiswa akan diarahkan kepada minat bakat dan intelektualisme, bukan pada semangat anti-Pancasila," kata Dede Roasyada di kampus UIN Jakarta, Senin (9/7/2018).

UIN Jakarta pernah dijadikan basis pergerakan ISIS pada 2014. Kini perguruan tinggi tersebut  bersikap tegas terhadap segala upaya organisasi kemahasiswaan yang mencoba menggerus ideologi Pancasila.

"Kami dengan tegas akan hentikan proses diskusi atau kegiatan tersebut. Tapi bagaimanapun mahasiswa adalah aset kampus yang berharga, oleh karena itu sebelum tindakan tegas diambil mereka akan dibimbing dan diarahkan agar mengdiskusikan hal hal yang bermanfaat bagi kepetingan bangsa," tegasnya.

Dede pun akan mengajak mahaisiswa yang memiliki bibit radikalisme untuk jangan berfikir bagaimana mereinkarnasikan sistem Khilafah atau sistem monarki yang sudah terkubur.

"Lebih baik bagaimana meningkatkan profesionalisme, kemampuan dan akseptabilitas kita. Ini jauh lebih menarik," jelasnya.

Dede menegaskan, UIN Jakarta sangat berkomitmen tinggi dalam mendukung kebhinnekaan.Hal ini tidak terlepas dari semanagat UIN menuju World Class University. (ato)

Artikel Terkait
Rektor UIN: Puasa Untuk Tumbuhkan Empati dan Solidaritas
Puasa Adalah Benteng Melawan Ujaran Kebencian dan Terorisme
Artikel Terkini
Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas