INDONEWS.ID

  • Jum'at, 13/07/2018 20:30 WIB
  • SAMAWI Banten: Hidayat Nurwahid Langgar Prinsip Politik Akal Sehat

  • Oleh :
    • very
SAMAWI Banten: Hidayat Nurwahid Langgar Prinsip Politik Akal Sehat
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Agenda Silaturrahim Nasional Ulama Muda sekaligus Deklarasi SAMAWI di Sentul (10 Juli) dikomentari juga oleh Hidayat Nur Wahid, yang notabene adalah petinggi salah satu partai politik dan juga wakil ketua MPR RI. Dalam statemenya Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa peserta yang hadir tidak menunjukan tampang ulama.

“Tentu pernyataan beliau membuat kegelisahan dan menyakitkan kami. Karena yang hadir dalam acara halal bi halal ulama muda itu, juga hadir para ulama kharismatik dari berbagai daerah. Ada ratusan ulama sepuh yang hadir dalam acara tersebut, baik yang berposisi sebagai Majlis Syuro SAMAWI ataupun undangan,” ujar Wakil Koordinator SAMAWI Banten, KH. Imaduddin Utsman, melalui pernyataan pers yang diterima di Jakarta, Jumat (13/7/2018).

Pengasuh ponpes NU kresek Banten mengatakan, yang hadir juga banyak para santri dan jama`ah yang selama ini dibina. “Sehingga ketika para ustadznya hadir, banyak juga santri dan jama`ah yang menyertai,” ujarnya. 

Dia mengatakan, pernyataan Hidayat Nur Wahid merupakan atas nama pimpinan tertinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Semua tahu bahwa PKS merupakan partai oposisi dan yang tentu berseberangan Joko Widodo. Maka apapun dukungan kebaikan untuk Joko Widodo akan dilihat dalam kacamata politis.

“Pastinya hanya mencari kesalahan dan ketidak baikan segala sesuatu yang berkaitan dengan Bapak Jokowi. Seharusnya jika HNW punya mata bathin yang kuat, silahkan buat aja dukungan ulama untuk atau capres PKS yang ada 9 orang,” ujarnya. 

Menurutnya, oposisi dan saling kritik tentu sah dalam negara demokrasi. Akan tetapi HNW orang yang cukup paham dalam ilmu agama, petinggi lembaga negara, sehingga tidak layak berstatemen demikian. Jangan karena ketidaksenangan terhadap jokowi, dibalas dengan statemen politik. Meski oposisi mestinya tetap menggunakan akal sehat dalam berpolitik. 

“Terlebih beliau merupakan petinggi partai yang menganggap dirinya partai dakwah. Jangan sampai karena ketidak senangan dengan suatu kaum, membuatnya berlaku tidak adil,” pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat menerima kunjungan kerja dari Kepala BPJS Kesehatan
Gelar Dharma Santi Nyepi BUMN 2024, Deputi: Keragaman Adalah Kekuatan dalam Mereformasi BUMN
Menteri AHY Jelaskan Tentang Reforma Agraria dan Agenda Undangan Bank Dunia di Depan Para Diplomat
Presiden Jokowi Resmikan Inpres Jalan Daerah Sepanjang 165 km pada 15 Kabupaten/Kota di Sultra
Pj Bupati Maybrat Dukung Penuh Proses Studi Masterplan Kementerian PUPR untuk Revitalisasi Danau Ayamaru
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas