INDONEWS.ID

  • Sabtu, 21/07/2018 14:11 WIB
  • Presiden: 40 Bank Wakaf Mikro Telah Dibangun di Pondok Pesantren Tahun Ini

  • Oleh :
    • very
Presiden: 40 Bank Wakaf Mikro Telah Dibangun di Pondok Pesantren Tahun Ini
Presiden Jokowi. (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Tidak ada satu pun negara yang menjadi maju tanpa sumber daya manusia yang unggul. Tanpa mereka, tak akan lahir kemajuan dan inovasi-inovasi baru yang memajukan bangsa. Hal ini dipahami benar oleh Presiden Joko Widodo.

Baca juga : Presiden Jokowi Resmikan Bank Wakaf Mikro di Kendal

Menghasilkan sumber daya manusia unggul bukanlah hal yang instan. Pemuda dan pemudi Indonesia harus terlebih dahulu ditempa agar mampu bersaing. Terkait hal itu, Kepala Negara meyakini bahwa investasi di bidang sumber daya manusia mutlak dilakukan.

"Ini saya kira hal yang sangat riil karena ke depan menyongsong perubahan besar ekonomi global. Tidak ada kata lain bahwa investasi di bidang sumber daya manusia menjadi kunci bagi kompetisi kita dengan negara lain," ujar Presiden dalam Pembukaan Musyawarah Nasional ke-6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) pada Jumat, 20 Juli 2018, di Kuningan, Jakarta Selatan.

Baca juga : Presiden: Saya Titip Jangan Sampai Ibu-ibu Terjerat di Rentenir

Pemerintah menyadari potensi yang dimiliki lingkungan pondok pesantren di Indonesia, baik sebagai pusat penempaan SDM unggul, maupun potensi dari perekonomian umat yang ada di dalamnya.

Beberapa waktu belakangan, banyak kebijakan pemerintah ditujukan untuk lebih memberdayakan pondok pesantren. Sebut saja pembentukan Bank Wakaf Mikro di lingkungan pondok sebagai bagian dari upaya untuk memajukan ekonomi umat.

"Kita tahun ini telah membangun 40 Bank Wakaf Mikro di pondok-pondok pesantren. Tetapi kalau ini kita lihat benar bermanfaat bagi umat dan komunitas bisnis yang ada di pondok, ini juga akan kita besarkan dalam jumlah yang lebih banyak lagi," kata Presiden.

Melalui pembentukan Bank Wakaf itu, Presiden berharap agar para santri di pondok pesantren dapat memanfaatkannya dan memiliki peluang yang lebih besar untuk mengembangkan diri dengan keterampilan dan keahlian di dunia kerja dan usaha. Dengan itu diharapkan akan lahir lebih banyak SDM-SDM unggul yang mampu bersaing dari lingkungan pondok pesantren.

Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan juga tengah menyiapkan sarana pelatihan yang disediakan secara khusus di lingkungan pondok pesantren. Secara khusus, Presiden meminta Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, yang merupakan alumni PMII sekaligus Sekjen IKA PMII untuk menjalankan program itu.

"Pak Sekjen (IKA PMII), Pak Hanif, telah mencoba tahun ini 50 balai latihan kerja komunitas di pondok pesantren. Tahun depan saya sudah perintahkan untuk dibangun minimal 1.000. Kita akan bantu di pondok-pondok pesantren berupa gedung, peralatan, dan infrastruktur," ucapnya.

"Karena kita memiliki hampir 29 ribu pondok pesantren yang saya kira membutuhkan pelatihan-pelatihan keterampilan bagi santri-santri yang ada di pondok pesantren," ia melanjutkan.

Di penghujung sambutan, Presiden menyampaikan harapannya agar para alumni PMII dapat bekerja sama dengan pemerintah mewujudkan visi besar tersebut untuk kepentingan umat, bangsa, dan negara.

"Dengan kerja sama itu, insyaallah pondok pesantren akan maju, para santri makin maju, dan dengan begitu Indonesia juga akan menjadi maju. Menjadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," ujar Presiden. (Very)

 

Artikel Terkait
Presiden Jokowi Resmikan Bank Wakaf Mikro di Kendal
Presiden: Saya Titip Jangan Sampai Ibu-ibu Terjerat di Rentenir
Artikel Terkini
Didik J Rachbini: Gagasan Menyatukan Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta Eksperimen yang Baik dan Berani
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas