Jakarta, INDONEWS.ID - Pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar AS telah berdampak terhadap sektor industri di dalam negeri. Pasalnya, mulai ada sejumlah sektor industri yang terdampak akibat naiknya biaya produksu, terutama industri yang menggunakan bahan baku berasal dari impor.
Ketua DPR Bambang Soesatyo mendorong Komisi XI DPR agar meminta Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar tegas dalam memberikan sanksi kepada para spekulan dolar yang mengambil untung saat nilai tukar rupiah melemah.
“Mendorong Komisi III DPR dan Komisi XI DPR meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kemenkeu, BI, dan OJK, untuk dapat mengungkap jaringan spekulan dolar dan mempersempit ruang gerak spekulan dolar, guna mencegah terjadinya krisis keuangan,” ujar Bambang di Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Selanjutnya, kata Bambang, pihaknya akan mendorong Komisi VI DPR meminta Kemendag dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk menekankan pelaku usaha agar menggunakan barang baku produksi dalam negeri sebanyak mungkin dalam memproduksi barang.
Selain itu, pihanya juga mendorong Komisi VI DPR meminta Kementerian Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Kemenkop UMKM), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) secara bersama memberikan kemudahan modal usaha untuk penguatan investasi bagi pelaku usaha penghasil bahan baku. Hal itu dilakukan agar mereka mampu bertahan untuk memproduksi dan meningkatkan kualitas serta kuantitas bahan baku industri sehingga pelaku industri dapat mengurangi impor untuk mendapatkan bahan baku.
“Mendorong Komisi VI DPR meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengimbau BUMN dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk berperan dalam menghadapi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, salah satunya dengan saling bersinergi dalam hal promosi penggunaan produk dalam negeri,” pungkasnya. (Very)