INDONEWS.ID

  • Jum'at, 14/09/2018 20:01 WIB
  • Jokowi Memprakarsai Asmindo, Walikota Solo (Bagian 6)

  • Oleh :
    • budisanten
 Jokowi Memprakarsai Asmindo, Walikota Solo (Bagian 6)
Seperti ini kegiatan Jokowi saling berkomunikasi antara pengusaha dan anggota Asmindo (Foto Istimewa)

Solo, INDONEWS.Id - Ada fenomena ‘kusut’ di Solo. Sebagai kota wisata populer di Indonesia. Sudut-sudut kota tak terawat, hotel tak laku, juga potensi wisata yang mati suri.

Keagungan Solo seperti surut, Jokowi terdian dan bertanya di lubuk hatinya, pembangunan ini milik siapa dan untuk siapa? Ia merasa bersalah bila sibuk mengurusi bisnisnya saja.

Baca juga : Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa

Bayangkan banyak pedagang kecil, orang-orang pinggiran, dan masyarakat yang disikapi tak adil terus menghantui. Melihat kondisi tersebut, Jokowi merasa terpanggil.

Jokowi memprakarsai pembukaan cabang Asmindo, sebuah organisasi pedagang mebel yang menaungi pedagang mebel di seluruh Indonesia dan lebih dari 140 pengusaha mebel dan kerajinan di Solo ketika itu.

Baca juga : Jokowi Lantik Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN Rabu, Beredar Nama Hadi Tjahjanto dan AHY

Organisasi itu dihidupkan Jokowi di Solo mulai 11 Juli 2002. Jokowi ditunjuk dan dipercaya menjadi Ketua. Sejak inilah Jokowi mulai disorot oleh kaum politik.

Tahun 2004 para pengurus dan anggota Asmindo Komda Surakarta banyak kasak-kusuk. Kasak kusuk tersebut tercium Jokowi. Ia mendengar kabar bahwa dirinya ingin dicalonkan menjadi Walikota Solo.

Baca juga : Tanggapi Hasil Hitung Cepat Pemilu, Presiden Jokowi: Sabar, Tunggu Hasil Resmi dari KPU

Namun, Jokowi hanya tersenyum simpul. Jokowi tidak mempunyai niat menjadi Orang Nomor Satu di Solo. Baginya, usaha yang dijalaninya, mebel sudah merupakan keberkahan dari Tuhan.

Ia sama sekali tidak pernah membayangkan terjun di kancah politik. Ia pun tidak pernah gabung dan terdaftar di partai politik. Ia sama sekali bleng tentang dunia pemerintahan di saat itu.

Itulah yang diinginkan Jokowi, namun para teman sejawatnya yang merupakan member Asmindo sangat mendukung Jokowi untuk masuk partai dan mencalonkan sebagai Wali Kota Solo.

Tahun 2005 ocehan-ocehan bujukan itu menjadi dorongan yang sangat kuat. Secara resmi pengurus Asmindo mendorong Jokowi maju sebagai calon Wali Kota Solo. Jokowi tetap menolak seribu bahasa.

Petunjuk Tuhan
Singkatnya, Jokowi menemukan `panggilan` itu. Jokowi salat istikharah meminta petunjuk Allah. Kemudian ia berbicara dengan istri dan menelepon anak-anaknya yang sekolah di Singapura.

Keluarganya tidak satu pun yang merespon. Menolak ayahnya menjadi Wali Kota Solo. Mereka hanya inginkan keluarga Jokowi lebih suka menjadi sosoknya yang sekarang. Yang tidak jadi pejabat.

Alhasil semua keputusan ada ditangan Jokowi. Hari selanjutnya ia datang ke kantor Asmindo. Di saat itulah ia bertutur dengan siapa saya akan digandengkan menuju Pilkada Solo?

Proses ini sangatlah cepat. Jokowi berpasangan dengan Rudy menuju Pilkada Solo 2005. Jokowi diusung oleh PDIP dan PKB. Hasil Pilkda Solo 27 Juni 2005, Jokowi-Rudy menang lebih dari 36,62 persen suara.

Wali Kota Solo
Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan dan menjadi kajian di universitas dalam dan luar negeri.

Salah satunya adalah kemampuan komunikasi politik Jokowi yang berbeda dengan kebanyakan gaya komunikasi politik pemimpin lain pada masa itu, yang menjadi kajian riset mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia.

Di bawah kepemimpinannya, bus Batik Solo Trans diperkenalkan, berbagai kawasan seperti jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro diremajakan, dan Solo menjadi tuan rumah berbagai acara internasional.

Selain itu, Jokowi juga dikenal akan pendekatannya dalam merelokasi pedagang kaki lima yang ‘memanusiakan manusia’.

Berkat pencapaiannya ini, pada tahun 2010 ia terpilih lagi sebagai Walikota Solo dengan suara melebihi 90%. Kemudian, tahun 2012, Jokowi dicalonkan oleh PDI-P sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta hingga Presiden Republik Indonesia.

(abdi.k/Bersambung)

Artikel Terkait
Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa
Jokowi Lantik Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN Rabu, Beredar Nama Hadi Tjahjanto dan AHY
Tanggapi Hasil Hitung Cepat Pemilu, Presiden Jokowi: Sabar, Tunggu Hasil Resmi dari KPU
Artikel Terkini
Kisah AO PNM Mekaar, Keluar Zona Nyaman untuk Beri Kenyamanan Keluarga
Paskah 2024, ASN DKI Jakarta Berwisata Bersama 500 Anak Panti Asuhan
Banjir Rendam Satu Desa di Subulussalam, Aceh
Dansatgas Yonif 742/SWY Kunjungi Salah Satu SD Darurat di Perbatasan RI-RDTL
Kawal Pemerintahan Baru, Tokoh Lintas Agama: Jika Ada Kurang-kurangnya Kita Perbaiki
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas