INDONEWS.ID

  • Sabtu, 06/10/2018 11:37 WIB
  • Jelang Rapat IMF-WB 2018, Pasokan Listrik dan BBM di Bali Aman

  • Oleh :
    • very
Jelang Rapat IMF-WB 2018, Pasokan Listrik dan BBM di Bali Aman
Antisipasi jelang pertemuan IMF-WB 2018 di Bali, petugas listrik mengecek kesiapan listrik. (Foto: ESDM)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menjamin ketersediaan pasokan listrik di Bali aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan para delegasi pertemuan acara tahunan IMF - World Bank 2018. 

"Saya kira kalau masalah pasokan energi primer tidak akan ada masalah. Apalagi PLN sudah biasa menggelar event besar seperti Asian Games," jelas Jonan saat mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) Pesanggaran Bali, Jumat (5/10).

Baca juga : Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan

Selanjutnya, Jonan meminta kepada PLN meningkatkan keamanan sistem kelistrikan selama acara berlangsung. "Soal sensitivitas sekuriti harus ditingkatkan. Harus maksimum, terutama sampai tanggal 14 Oktober. Kalau ada yang nggak berkepentingan dilarang masuk saja," tegas Jonan.

Merespon hal tersebut, Direktur PLN Jawa Bagian Timur Bali Nusa Tenggara (JTBN) Djoko Rahardjo Abimanan mengaku telah mengamankan kesiapan pembangkit untuk sistem kelistrikan di Bali. Djoko memproyeksikan, daya mampu pembangkit masih tersisa 32% dari total beban puncak acara sekitar 868 Mega Watt (MW).

Baca juga : Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan

Terlebih lagi, PLN tidak ada rencana pemeliharaan pembangkit pada Oktober ini. "Rencana pemeliharaan pembangkit Oktober sudah tak ada karena sudah dilakukan di September," kata Djoko.

Beberapa pemeliharaan yang sudah dilakukan adalah gardu induk, penyambungan transmisi, pekerjaan regu Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), pekerjaan regu proteksi. Pengoperasian kabel bawah laut dibatasi 150 MW hingga pemasangan suplai 49 UPS dengan total daya 3.421 kVA dan 9 genset dengan total daya 1.350 kVA di venue-venue dan hotel tempat kepala negara menginap terpasang.

Baca juga : Bertemu Menteri Perdagangan Inggris, Menko Airlangga Perkuat Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan

 

Pasokan BBM Aman

Sementara itu, mengantisipasi lonjakan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) menghadapi kegiatan IMF-WB, Pemerintah memastikan kesiapan PT Pertamina (Persero) wilayah Bali dalam memenuhi kebutuhan BBM, yang diproyeksikan naik sebesar 30% dari hari biasanya.

Menteri ESDM Ignasius Jonan juga meminta agar Pertamina juga memperhatikan tingkat keamanan dari semua fasilitas BBM yang dimilikinya, terutama Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM).

"Ini security untuk DPPU di bandara-bandara diupayakan untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Prosedur (masuk ke TBBM dan DPPU) harus ketat. Orang yang tidak dikenal tidak boleh masuk karena salah satu titik yang rawan adalah TBBM," ujar Menteri ESDM di DPPU Ngurah Rai, Bali, Jumat.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra menyampaikan,puncak kebutuhan BBM diperkirakan akan terjadi antara H-7 dan H+7 ketika delegasi dan peserta kegiatan tersebut mulai berdatangan hingga seminggu setelah acara puncak selesai. Puncaknya, sekitar 4.000 liter per hari akan dikonsumsi pada tanggal 12-14 Oktober nanti.

"Pada situasi normal, kebutuhan BBM di Bali sekitar 2.800 liter tiap hari. Kami perkirakan selama penyelenggaraan pertemuan IMF, meningkat menjadi 3.400 liter dan pada puncaknya tanggal 12-14 Oktober mencapai lebih dari 4.000 liter," katanya.

Guna memenuhi kebutuhan BBM tersebut, PT Pertamina menyiagakan 5 TBBM dan 2 DPPU, yakni TBBM Sanggaran, TBBM Manggis, TBBM Reo, TBBM Maumere, dan TBBM Ende. Sedangkan 2 DPPU adalah DPPU Ngurah Rai dan DPPU Labuan Bajo.

Di samping itu, Pertamina akan memperkuat fasilitas tambahan penyaluran pada TBBM dan SPBU ring 1 dari lokasi acara. Sebanyak 7 SPBU ring 1 akan dijadikan SPBU kantong dengan masing-masing 1 mobil tangki stand by. Prioritas penyaluran produk dari TBBM adalah wilayah Badung dan Denpasar.

Khusus untuk avtur, kenaikan diperkirakan mencapai 30% di DPPU Ngurah Rai. Angka ini didapat dari asumsi kenaikan penerbangan yang rata-rata sebelumnya 16 pesawat per jam menjadi 30-36 pesawat per jam. Kenaikan konsumsi BBM juga terjadi di DPPU Labuan Bajo. Hal ini dikarenakan kenaikan jumlah penerbangan menjadi 48 pesawat dari 15 pesawat per hari. (Very)

 

Artikel Terkait
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Bertemu Menteri Perdagangan Inggris, Menko Airlangga Perkuat Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan
Artikel Terkini
LPER Mendapat Penghargaan Terkait Ketahanan Pangan Dari Kepala KODIM Kota Bekasi
Pj Bupati Maybrat menerima kunjungan kerja dari Kepala BPJS Kesehatan
Gelar Dharma Santi Nyepi BUMN 2024, Deputi: Keragaman Adalah Kekuatan dalam Mereformasi BUMN
Menteri AHY Jelaskan Tentang Reforma Agraria dan Agenda Undangan Bank Dunia di Depan Para Diplomat
Presiden Jokowi Resmikan Inpres Jalan Daerah Sepanjang 165 km pada 15 Kabupaten/Kota di Sultra
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas