INDONEWS.ID

  • Senin, 26/11/2018 07:13 WIB
  • Ke Kantor Alibaba, Huawei, dan JD.com, Pemuda Indonesia Melihat Perkembangan Teknologi dan E-Commerce

  • Oleh :
    • very
Ke Kantor Alibaba, Huawei, dan JD.com, Pemuda Indonesia Melihat Perkembangan Teknologi dan E-Commerce
Utusan pemuda Indonesia yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia memiliki kesempatan langka dan berharga untuk dapat berkunjung dan belajar dari tiga perusahaan multinasional di China, yakni Alibaba, Huawei, dan JD.com, pada Sabtu (24/11/2018)

 

China, INDONEWS.ID -- Utusan pemuda Indonesia yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia memiliki kesempatan langka dan berharga untuk dapat berkunjung dan belajar dari tiga perusahaan multinasional di China, yakni Alibaba, Huawei, dan JD.com.

Baca juga : Terpilih Melalui Keputusan Kongres, Ketum GMKI Bantah Isu Penonaktifan dari Jabatan

Saat berkunjung ke kantor Alibaba, para pemuda Indonesia mendapatkan penjelasan tentang teknologi Big Data, Artificial Intellegence yang mampu diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan. 

"Di kantor Alibaba beberapa hari lalu, kami dijelaskan bahwa Alibaba berinvestasi pada beberapa perusahaan di Indonesia termasuk GO-JEK. Salah satu visi Alibaba adalah membantu menggerakkan mikro ekonomi di Indonesia," ungkap Sahat Martin Philip Sinurat, koordinator delegasi GMKI setelah tiba di Indonesia, pada hari Sabtu, 24 November 2018.

Baca juga : Pengurus Pusat Menonaktifkan Sementara Jefri Gultom dari Ketua Umum GMKI

Setelah mengunjungi kantor Alibaba, para pemuda Indonesia melanjutkan studi banding ke salah satu kantor utama Huawei di Beijing.

"Di kantor Huawei kami menemukan bahwa ternyata Huawei banyak menggunakan dana riset untuk pengembangan Artificial intellegence, Internet of Things, Cloud Computing, serta Big Data yang dapat digunakan dalam bidang medis, keuangan, transportasi, manufaktur, urban manajemen hingga bidang pertanian dan peternakan. Ketika saat ini di Indonesia telah populer internet 4G, Huawei telah mengembangkan internet dengan sistem transmisi 5G yang memiliki kecepatan 20 kali lebih cepat dari 4G," jelas Sahat.

Baca juga : Gelar Konas di Jayapura, GMKI Akan Bahas Isu Nasional hingga Daerah

(Saat berkunjung ke kantor Alibaba, para pemuda Indonesia mendapatkan penjelasan tentang teknologi Big Data, Artificial Intellegence yang mampu diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan).

Pada saat berkunjung ke gudang terbesar JD.com di Shanghai, para delegasi melihat sistem pergudangan yang telah menggunakan teknologi mutakhir.

"JD.com memiliki sistem pergudangan dan logistik yang sangat baik. Gudang JD.com tersebar di belasan kota di China. Di Indonesia mereka telah berinvestasi melalui JD.id dan melihat Indonesia sebagai potensi pasar yang besar," kata Sahat.

Dari hasil studi banding ini, Sahat melihat bahwa pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) selama 30 tahun terakhir telah membuat negara Tiongkok dapat maju seperti saat ini. 

"Langkah pemerintah Indonesia saat ini sudah sangat baik untuk melakukan pembangunan infrastruktur agar terbangun konektivitas setiap daerah di Indonesia. Tahap selanjutnya yang harus kita dukung bersama adalah pembangunan SDM khususnya terkait tenaga ahli dalam penggunaan teknologi untuk kebutuhan industri, mulai dari industri rumahan atau kecil, hingga industri besar. Dengan ini Indonesia dapat lebih siap menghadapi era revolusi industri 4.0," pungkasnya. (Very)

 

Artikel Terkait
Terpilih Melalui Keputusan Kongres, Ketum GMKI Bantah Isu Penonaktifan dari Jabatan
Pengurus Pusat Menonaktifkan Sementara Jefri Gultom dari Ketua Umum GMKI
Gelar Konas di Jayapura, GMKI Akan Bahas Isu Nasional hingga Daerah
Artikel Terkini
Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas