Morowali, INDONEWS, ID – Pemerintah khususnya Menko Maritim, Luhut B Pandjaitan sangat mendukung bisnis di Morowali. Namun bagaimanakah ungkapan Bupati Morowali dan Anggota DPR RI Komisi VI terkait usaha di Morowali, Sulawesi Tengah ini?
Dalam sambutannya Bupati Morowali, Taslim berharap pengembangan industri di Morowali ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi setempat serta dapat terjalin hubungan yang harmonis antara kawasan industri, masyarakat sekitar dan lingkungan hidup.
“Tentang isu-isu Tenaga Kerja Asing (TKA) Cina kami bergerak menanggulangi secepatnya. Kami sudah bertemu dengan teman-teman media untuk dapat merespon isu-isu SARA di Kabupaten Morowali ini. Sehubungan dengan keberadaan TKA ini Bupati Taslim meminta jika menggunakan TKA perusahaan diharapkan mencantumkan Kabupaten Morowali sebagai alamat agar dapat menjadi potensi pajak,” kata Bupati Morowali.
Hal yang sama juga dikatakan oleh anggota DPR dari Komisi VI, Dito Ganindito. Ia sangat mendukung perluasan kawasan industri ini.
“Ini akan mengurangi defisit, lapangan pekerjaan juga akan lebih banyak dan ternyata setelah datang ke sini saya tidak melihat banyak TKA Cina, malah lebih banyak orang Indonesia. Kami sudah berdiskusi dengan bapak bupati untuk memberikan apa yang kami bisa bantu," kata Dito.
Kerja Sama Indonesia, Cina, Jepang
Hamid Mina, Direktur Utama PT IMIP mengatakan industri nikel, baja, litium ion komponen inti baterai kendaraan listrik ini, PT QMB New Energy Materials merupakan kerja sama perusahaan Cina, Indonesia, dan Jepang yang akan dikembangkan di atas lahan seluas 120 hektar dengan investasi sebesar 700 juta USD dengan produksi yang dihasilkan senilai 800 juta USD per tahun, yang akan menyerap tenaga kerja sebanyak 2000 orang.
“Ini adalah bentuk peran serta kami dalam mendukung percepatan kendaraan bermotor listrik untuk transportasi jalan dengan target 2200 mobil listrik, 711 ribu mobil hibrida dan 2,1 juta unit sepeda motor listrik pada tahun 2025. Kawasan ini adalah cluster industri terintegrasi berbasis nikel dan baja terbesar di Indonesia," katanya.
Dalam sambutannya ia juga menyampaikan perkembangan kawasan PT IMIP.
“Total investasi di PT IMIP 5 miliar dolar 30085 orang total kapasitas produksi nickel pig iron adalah 2 juta ton per tahun, dan 3,5 juta ton stainless steel per tahun dengan nilai ekspor 2 miliar USD 2017 dan 3,5 miliar USD pada tahun 2018. Kawasan ini akan terus bertransformasi menuju industri 4,0," ujarnya. (Abdi.K)