INDONEWS.ID

  • Kamis, 17/01/2019 17:30 WIB
  • Debat Capres Diharapkan Jadi Usulan Strategis Terkait Masalah Bangsa

  • Oleh :
    • very
Debat Capres Diharapkan Jadi Usulan Strategis Terkait Masalah Bangsa
Stanislaus Riyanta, analis intelijen, alumnus Pascasarjana Kajian Stratejik Intelijen Universitas Indonesia, saat ini sedang menempuh studi Doktoral di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Debat Capres-cawapres akan dimulai pada Kamis (17/1/2019) malam ini pukul 20.00 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengambil tema tentang “Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme” untuk dibahas kedua pasangan calon.

Pengamat terorisme, Stanislaus Riyanta mengatakan, Indonesia mempunyai permasalahan serius terkait terorisme dan HAM. “Terorisme adalah masalah yang sekarang masih dihadapi dan HAM adalah masalah masa lalu yang oleh banyak pihak dituntut untuk diselesaikan,” ujarnya di Jakarta, Kamis.

Baca juga : JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim

“Debat nanti malam tentu saja diharapkan tidak hanya menghasilkan tontonan retorika tetapi menjadi suatu usulan stategis untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan hukum, HAM, korupsi dan terorisme,” pungkasnya.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Jenderal Soedirman Ahmad Sabiq berharap KPU memperbanyak materi tentang upaya pemberantasan korupsi dalam debat capres karena persoalan itu sudah sangat memprihatinkan masyarakat.

"Selain soal ekonomi, materi mengenai upaya pemberantasan korupsi ini penting, harus diperbanyak," kata Ahmad Sabiq di Purwokerto, Kamis seperti dikutip Antaranews.com.

Dia menjelaskan, materi debat bisa fokus pada strategi pemberantasan korupsi menurut masing-masing pasangan capres dan cawapres.

"Misalnya, apa yang telah dilakukan petahana dalam rangka pemberantasan korupsi sebagaimana yang dulu dijanjikan dalam kampanye pilpres 2014," katanya.

Selain itu, kata dia, mengenai permasalahan apa yang dihadapi dalam upaya pemberantasan korupsi lalu bagaimana strategi di masa mendatang.

"Selain itu, apa strategi dari kubu kompetitor dalam upaya pemberantasan korupsi," katanya.

Sementara itu, dia juga menambahkan, publik tentunya mengharapkan berlangsungnya debat yang menarik dan tidak monoton.

"Meskipun demikian debat capres harus tetap fokus pada permasalahan-permasahan yang substantif," katanya.

Dengan demikian, kata dia, masyarakat bisa melihat dan mengetahui apa perbedaan mendasar dari pandangan dua pasangan calon tersebut.

Baca juga : Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia

"Debatnya harus tetap greget, jangan garing atau membosankan, harus menghibur, akan tetapi tidak meninggalkan esensi," katanya.

Sejumlah panelis yang hadir dalam acara itu yakni Profesor Bagir Manan, Profesor Hikmahanto Juwana, Ahmad Taufan Damanik, Bivitri Susanti, dan Margarito Kamis. (Very)

Baca juga : Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem
Artikel Terkait
JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim
Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia
Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 742/SWY Laksanakan Patroli di Perbatasan darat RI-RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas