INDONEWS.ID

  • Sabtu, 09/02/2019 07:40 WIB
  • TKN Jokowi-Ma`ruf Amin : Hoaks Kasus Ratna Sarumpaet Sangat Merusak Demokrasi

  • Oleh :
    • Ronald
TKN Jokowi-Ma`ruf Amin : Hoaks Kasus Ratna Sarumpaet Sangat Merusak Demokrasi
Juru Bicara TKN Jokowi-Maruf, Irma Suryani Chaniago menilai kubu Prabowo Subianto menari diatas kesusahan Ratna Sarumpaet yang sekarang menjalani proses hukum atas kasus penyebaran berita bohong alias hoaks.

Jakarta, INDONEWS.ID - Terkuaknya kasus hoaks Ratna Sarumpaet yang bermula dari foto lebam wajahnya yang beredar di media sosial membuatnya dijerat Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28 juncto Pasal 45 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Sebelumnya, Ratna mengaku ke sejumlah tokoh jika dirinya dipukuli oleh orang tak dikenal di Bandung, Jawa Barat. Namun, tiba-tiba Ratna mengklarifikasi kalau berita penganiayaan terhadap dirinya itu bohong.

Kala itu, Ratna mengaku mukanya lebam karena habis menjalani operasi plastik. Akibatnya, polisi memeriksa sejumlah orang sebagai saksi terkait kasus hoaks Ratna.

Akhirnya pihak berwajib pun memeriksa sejumlah tokoh, antara lain Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi yakni Nanik S Deyang, Koordinator Juru Bicara Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yakni Dahnil Anzar Simanjuntak.

Kemudian Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal, mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, putri Ratna yakni Atiqah Hasiholan dan salah satu karyawan Ratna yaitu Ahmad Rubangi.

Melihat hal tersebut, Juru Bicara TKN Jokowi-Maruf, Irma Suryani Chaniago menilai kubu Prabowo Subianto menari diatas kesusahan Ratna Sarumpaet yang sekarang menjalani proses hukum atas kasus penyebaran berita bohong alias hoaks.

“Bayangkan, seorang die hard dan dedengkot gerakan ganti presiden ketika tersandung kasus yang dicurigai by design, yang bersangkutan ditinggalkan merana sendirian,” kata Irma kepada wartawan, Jumat (8/2/2019).

Namun, Anggota DPR Fraksi Partai NasDem ini mengaku salut dengan sikap Ratna yang memang die hard sejati dan memiliki filosofi bahwa lebih baik pecah di perut jangan sampai pecah di mulut betul-betul dipegang sampai hari ini.

“Semoga rakyat Indonesia bisa terbuka mata hatinya dan bisa menilai apa dan siapa mereka. Alhamdulilah tangan Allah bekerja, kebohongan dan skenario jahat terbongkar,” ujarnya.

Sementara Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Johnny G Plate menilai kasus hoaks Ratna ini sangat merusak demokrasi apalagi ada kubu 02 yakni Prabowo-Sandiaga Salahuddin Uno yang ikut-ikutan mendorong.

Memang, kata dia, sebagai pribadi Ratna menjalankan hukuman sesuai proses hukum. Tapi, persoalannya bukan Ratna pribadi.

Johnny menduga ini hoaks politik, rekayasa politik yang menggunakan Ratna dengan sengaja atau tidak sengaja ikut mengambil bagian didalamnya melibatkan kubu Prabowo.

“Itu yang menjadi persoalan hoaks. Ini rusak demokrasi kita, rusak pilpres kita gara-gara ada paslon yang ikut-ikut terhubungkan dengan Ratna,” tandasnya. (ronald)

 

Baca juga : MK Putuskan Sidang Sengketa Pilpres pada 27 Juni 2019
Artikel Terkait
MK Putuskan Sidang Sengketa Pilpres pada 27 Juni 2019
KPU Nilai Kubu Prabowo-Sandi Gagal Paham Soal Situng
Terjadi Perubahan Substansi, KPU Tolak Perbaikan Permohonan Prabowo-Sandi
Artikel Terkini
Mendagri Minta Pemerintah Daerah Jaga Stabilitas Laju Inflasi Usai Libur Lebaran
Kerja Sama dengan Koso Nippon, BSKDN Kemendagri Harap Daerah Terapkan Review Program
Kemendagri: Jadikan Musrenbang sebagai Wadah Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
Kerja Sama Indonesia-Singapura Terus Berlanjut, Menko Airlangga Bahas Isu-Isu Strategis dengan Menteri Luar Negeri Singapura
Serius Maju Pilgub NTT 2024, Ardy Mbalembout Resmi Mendaftar di DPD Demokrat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas