Gorontalo, INDONEWS.ID - Program Ultra Mikro (Umi) adalah program pemerintah bagi pelaku usaha kecil. Sejak dikucurkan tahun 2017 lalu, sudah ada anggaran Rp7 triliun yang disediakan oleh pemerintah.
“Ulta mikro anggaran APBN yang dikelola Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sebesar Rp7 triliun. 2017 Rp1,5 triliun, kita tambah Rp2,5 trilun tahun 2018, dan tahun 2019 kita tambah Rp3 trilun. Pembiayaannya disalurkan melalui lembaga lembaga yang punya kapsitas seperti PT Pegadaian, PNM, BAP,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja ke Gorontalo.
Disampaikan Menkeu, dari total anggaran Rp7 triliun ini, yang saat ini terserap di tingkat UKM baru hanya sebesar Rp2 triliun.
"UKM penerima UMi di Gorontalo sendiri masih relatif sedikit yakni sejumlah 273 orang dengan serapan anggaran Rp1,89 miliar," timpalnya.
Sementara itu, dalam kunker di Gorontalo, Presiden Jokowi menyerahkan bantuan kredit Ultra Mikro sebesar Rp.10 juta kepada 273 debitur.
Dengan adanya pemberian kredit ini, Presiden berpesan agar kredit usaha maksimal Rp10 juta itu harus dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku usaha kecil. Jokowi mengingatkan bahwa pinjaman harus bisa diangsur dengan keuntungan yang diperoleh oleh para kreditur.
“Dipinjamkan kepada ibu bapak sekalian untuk bisa meningkatkan omset yang ibu bapak jual. Namanya uang pinjaman harus nyicil harus ngangsur. Hati hati ini pinjaman looh, harus disiplin (bayarnya), kerja keras dan jujur,” pesan Jokowi.
Presiden juga berharap melalui kredit UMi ini, usaha UKM bisa berkembang. Menurut Jojowi, jika usaha berkembang, maka UKM diarahkan untuk mencari pinjaman modal melalui program lain seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan nilai pinjaman yang lebih besar.
“Kalo yang namanya pinjem itu harus sudah punya perencanaan dipakai untuk apa. Jangan nanti sudah dapat uangnya baru dicari-cari. Ada pakaian bagus yaa? Beli.. Ada yang nawarin sepeda motor, Beli..,” celoteh Jokowi dengan nada bercanda. (rnl)