INDONEWS.ID

  • Selasa, 12/03/2019 15:30 WIB
  • Kominfo dan Muslimat NU Sepakat Berantas Hoax

  • Oleh :
    • Syailendra
Kominfo dan Muslimat NU Sepakat Berantas Hoax
Menteri Kominfo Rudiantara dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa,

Nganjuk, Indonews.id - Sebanyak 771 Hoaks, kabar bohong, berita palsu berhasil diidentifikasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI pada periode Agustus 2018 sampai dengan Februari 2019.

Jumlah konten hoaks yang beredar di terus meningkat dari bulan ke bulan. Di bulan Agustus 2018, hanya 25 informasi hoaks yg diidentifikasi oleh Tim AIS Subdit Pengendalian Konten Ditjen Aplikasi Informatika. Di September 2018, naik menjadi 27 hoaks, sementara di Oktober dan November 2018 masing-masing di angka 53 dan 63 hoaks. Di bulan Desember 2018, jumlah hoak terua naik di angka 75 konten.

Baca juga : Rajut Rekonsiliasi di Bulan Suci, Gus Fahrur: Ormas Keagamaan Berperan Penting Membawa Pesan Rekonsiliasi

Untuk mengantisipasi berita Hoax, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Pengurus Muslimat NU menyepakati nota kesepahaman untuk memberantas penyebaran informasi hoaks. Penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) itu ditujukan untuk menangkal maraknya informasi hoaks yang telah masuk sampai ke desa.

Menteri Kominfo Rudiantara mengungkapkan arti penting kerja sama dengan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk memerangi dan menangkal maraknya konten negatif di media sosial. Menurutnya, berita hoaks adalah musuh musuh nyata yg harus masyarakat hadapi bersama.

Baca juga : Anugerah Media Center 2024, Kementerian Kominfo Apresiasi Mitra Komunikasi Publik

"Kenapa saya utamakan ibu? Karena ibu disebutkan dalam hadits Bukhari-Muslim, ummuka, ummuka, ummuka (ibumu)," kata Rudiantara usai penandatangaan nota kesepahaman di Desa Gempol Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk Jawa Timur, Minggu (10/3/2019).

Menurut Menteri Kominfo pesatnya perkembangan teknologi terutama telepon seluler menjadi salah satu sarana penyebaran hoaks dan konten negatif. Rudiantara menggambarkan saar ini akses internet penduduk Indonesia cukup besar, hampir mendekati angkat 150 juta. "Kalau kader Muslimat NU 30 juta, itu 30 persen dari penduduk Indonesia," ungkapnya di hadapan sekitar 10.000 ibu-ibu Muslimat NU.

Baca juga : HPN 2024, Menkominfo Bagikan Empat Kiat Perusahaan Media Agar Tetap Eksis

Menteri Rudiantara meyakinkan muslimat dengan jutaan kadernya kadernya menjadi salah satu kunci strategis dalam melawan penyebaran informasi hoaks, terutama dari lingkungan keluarga.

"Ibu-ibu, hoaks sangat banyak di sekitar kita, dengan kekuatan puluhan juta kader, kami yakin bisa tertangani. Ibu, sampaikan ke suami, keluarga, tetangga tentang berita yang positif,” ujarnya.

Untuk melawan hoaks ini bisa dilakukan dalam berbagai aspek, termasuk dalam aspek pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang baik untuk mendukung efektivitas penyebaran informasi positif agar lebih masif lagi. “Internet juga diharapkan menopang perkembangan bisnis online yang sedang ramai di masyarakat,” tambah Menkominfo.

Artikel Terkait
Rajut Rekonsiliasi di Bulan Suci, Gus Fahrur: Ormas Keagamaan Berperan Penting Membawa Pesan Rekonsiliasi
Anugerah Media Center 2024, Kementerian Kominfo Apresiasi Mitra Komunikasi Publik
HPN 2024, Menkominfo Bagikan Empat Kiat Perusahaan Media Agar Tetap Eksis
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Rekomendasi Jasa Penerjemah Tersumpah Terbaik di Jabodetabek
Gelar Rapat Internal di Istana, Indonesia Semakin Siap Berproses Menjadi Anggota OECD
Di Hadapan Media Jerman, Menko Airlangga Sebut Investasi Tidak Memiliki Bendera, Indonesia Membuka Peluang Investasi dari Semua Pihak
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas