Medan, INDONEWS.ID - Negara Indonesia adalah negara besar. Oleh karena itu, kebersamaan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa adalah kunci untuk menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. di hadapan sekitar 1.850 jamaah terdiri dari para Alim Ulama, Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren serta Santri dan Santriawati, di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Kautsar Al Akbar, Jl. Pelajar No. 264, Medan Area, Sumatera Utara, Selasa (12/3/2019) malam.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa Negara Indonesia wilayahnya sangat luas, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dan penuh dengan sumber daya alam yang melimpah. “Didalamnya bermacam-macam suku dan agama serta kaya dengan berbagai budaya yang indah," ungkapnya.
“Hanya dengan pendidikan yang maju pula, kita dapat menjadi bangsa terkemuka dan maju. Oleh karena itu, kita harus mengisi ilmu dengan cara belajar untuk mengelola wilayah negara Indonesia yang luas ini," ujarnya.
Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuturkan bahwa Pondok Pesantren adalah tempat samuderanya ilmu dan bukan hanya mengajarkan pengetahuan agama.
“Ilmu-ilmu pengetahuan lain juga sangat penting dan berguna untuk membangun negeri ini," ucapnya.
Di sisi lain Panglima TNI mengatakan bahwa saat ini berita maupun informasi yang tidak bertanggung jawab (hoax) hampir setiap hari diterima. Kadang-kadang kita sendiri juga menjadi orang yang berkontribusi untuk menyampaikan berita tersebut, karena inginmenjadi citizen journalist atau pewarta warga.
“Untuk itu, kita tidak boleh menerima berita-berita dengan mudah tanpa didukung fakta dan data yang akurat," ujarnya.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, pada zaman dulu perang antar Negara menggunakan kekuatan bersenjata, masuk generasi kedua juga menggunakan kekuatan bersenjata, dan saat ini perang diserang dengan informasi.
“Mari kita sama-sama menjaga keutuhan NKRI dengan tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita hoax. Cerdas untuk dalam menyikapi berita tersebut," tegasnya.