INDONEWS.ID

  • Rabu, 13/03/2019 14:05 WIB
  • Panglima TNI: Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kunci Keutuhan NKRI

  • Oleh :
    • hendro
Panglima TNI: Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kunci Keutuhan NKRI
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. di hadapan sekitar 1.850 jamaah terdiri dari para Alim Ulama Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren serta Santri dan Santriawati, di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Kautsar Al Akbar

Medan, INDONEWS.ID - Negara Indonesia adalah negara besar. Oleh karena itu, kebersamaan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa adalah kunci untuk menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. di hadapan sekitar 1.850 jamaah terdiri dari para Alim Ulama, Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren serta Santri dan Santriawati, di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Kautsar Al Akbar, Jl. Pelajar No. 264, Medan Area, Sumatera Utara, Selasa (12/3/2019) malam.

Baca juga : Mendagri Tito: BNPP Dibentuk untuk Mendukung Pertahanan Negara dengan Konsep Keadilan Pembangunan

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa Negara Indonesia wilayahnya sangat luas, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dan penuh dengan sumber daya alam yang melimpah. “Didalamnya bermacam-macam suku dan agama serta kaya dengan berbagai budaya yang indah," ungkapnya.

“Hanya dengan pendidikan yang maju pula, kita dapat menjadi bangsa terkemuka dan maju. Oleh karena itu, kita harus mengisi ilmu dengan cara belajar untuk mengelola wilayah negara Indonesia yang luas ini," ujarnya.

Baca juga : Wamenhan M Herindra Tetapkan 1.145 Anggota Komcad Matra Darat TA 2024

Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuturkan bahwa Pondok Pesantren adalah tempat samuderanya ilmu dan bukan hanya mengajarkan pengetahuan agama.

“Ilmu-ilmu pengetahuan lain juga sangat penting dan berguna untuk membangun negeri ini," ucapnya.

Baca juga : Kabasarnas: Sukseskan BIAS 2024 Sampai Tuntas

Di sisi lain Panglima TNI mengatakan bahwa saat ini berita maupun informasi yang tidak bertanggung jawab (hoax) hampir setiap hari diterima.  Kadang-kadang kita sendiri juga menjadi orang yang berkontribusi untuk menyampaikan berita tersebut, karena inginmenjadi citizen journalist atau pewarta warga. 

“Untuk itu, kita tidak boleh menerima berita-berita dengan mudah tanpa didukung fakta dan data yang akurat," ujarnya.

Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, pada zaman dulu perang antar Negara menggunakan kekuatan bersenjata, masuk generasi kedua juga menggunakan kekuatan bersenjata, dan saat ini perang diserang dengan informasi. 

“Mari kita sama-sama menjaga keutuhan NKRI dengan tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita hoax. Cerdas untuk dalam menyikapi berita tersebut," tegasnya.

Artikel Terkait
Mendagri Tito: BNPP Dibentuk untuk Mendukung Pertahanan Negara dengan Konsep Keadilan Pembangunan
Wamenhan M Herindra Tetapkan 1.145 Anggota Komcad Matra Darat TA 2024
Kabasarnas: Sukseskan BIAS 2024 Sampai Tuntas
Artikel Terkini
Nobar Dul Muluk Dul Malik Bareng Tokoh Nasional dan Daerah serta Selebritis
Gala Premiere Home Sweet Loan Sukses Bikin Penonton Lihat Diri Sendiri di Layar
Mendagri Tito: BNPP Dibentuk untuk Mendukung Pertahanan Negara dengan Konsep Keadilan Pembangunan
Wamenhan M Herindra Tetapkan 1.145 Anggota Komcad Matra Darat TA 2024
Kabasarnas: Sukseskan BIAS 2024 Sampai Tuntas
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
vps.indonews.id